Pelayan Anak-Anak Di Surga

logo enjoyquran

Pelayan Anak-Anak Di Surga

Pelayan Anak-Anak Di Surga

Apa yang kita rasakan? apabila kita sedang bertamu ke rumah seseorang, kemudian yang melayani kita dan mambawakan makanan serta minuman adalah anak kecil yang polos, lucu, dan imut dengan kepolosan wajah dan rautnya. Lalu dengan sopan dan lembut berkata:

“Silahkan dimakan dan di minum paman, ada yang bisa dibantu lagi?”

Tentu kita akan merasa bahagia dan senang dengan polos, beradab, dan baiknya anak tersebut. Kita akan memilih dilayani anak kecil daripada dilayani oleh orang orang dewasa.

Nah, demikian juga di Surga sebagai sumber dan puncak kebahagiaan abadi. Penduduk surga akan dilayani oleh anak-anak kecil yang baik dan bagus bentuk serta wajahnya dan berkhidmat dengan sebaik-baiknya.

Allah berfirman,

 (18) يَطُوفُ عَلَيْهِمْ وِلْدَانٌ مُخَلَّدُونَ (17) بِأَكْوَابٍ وَأَبَارِيقَ وَكَأْسٍ مِنْ مَعِينٍ 

“Mereka dikelilingi oleh anak-anak muda yang tetap muda, dengan membawa gelas, cerek dan minuman yang diambil dari air yang mengalir” (QS. Al-Waqi’ah: 17-18).

Syaikh Abdurrahman As-Sa’di menjelaskan bahwa anak-anak di surga teresbut adalah pelayan yang melayani penduduk surga. Beliau berkata,

يدور على أهل الجنة لخدمة وقضاء حوائجهم، ولدان صغار الأسنان، في غاية الحسن والبهاء

“Anak-anak kecil tersebut mengelilingi (berada di sekitar) penduduk surga untuk berkhidmat dan menunaikan hajat dan keinginan penduduk surga. Anak-anak yang usianya masih kecil dan dalam bentuk yang sangat baik dan indah.”[1]

Disebatkan “mukhalladun/kekal” maksudnya adalah tetap berusia anak-anak dan tidak akan dewasa. Ibnu Katsir menjelaskan,

يطوف على أهل الجنة للخدمة ولدان من ولدان الجنة ، مخلدون : أي : على حالة واحدة ، مخلدون عليها لا يتغيرون عنها ؛ لا تزيد أعمارهم عن تلك السن

“Anak-anak mengelilingi penduduk surga untuk berkhidmat kepada mereka. Maksud ‘mukhalladun’ adalah tetap pada keadaan yang satu yaitu tidak berubah dan tidak bertambah umur mereka dari usia tersebut.”[2]

Para ulama berselisih pendapat mengenai siapakah anak-anak ini sebenarnya? Ada dua pendapat:

Pendapat Pertama: Mereka adalah anak-anak manusia yang meningal sebelum baligh

Ini adalah pendapat Hasan Al-Bashri, beliau berkata:

لم يكن لهم حسنات يجزون بها ، ولا سيئات يعاقبون عليها ، فوضعوا في هذا الموضع

“Anak-anak yang belum baligh tidak memiliki kebaikan untuk dibalas dan tidak juga memiliki keburukan untuk dihukum, oleh karena itu mereka diposisikan menjadi seperti ini.”

Akan tetapi pendapat ini tidak memiliki dasar dalil. Ibnu Taimiyyah berkata,

ولا أصل لهذا القول

“Pendapat ini tidak memiliki asal sama sekali.”[3]

Pendapat yang kuat bahwa anak-anak yang meninggal sebelum baligh berada pada asuhan Nabi Ibrahim dan mereka bisa memberikan syafaat bagi orang tua mereka.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

أطفال المؤمنين يكفله إبراهيم

“Anak-anak orang mukmin ditanggung Nabi Ibrahim di surga.”[4]

Pendapat kedua: Mereka adalah makhluk surga yang Allah ciptakan dan berbeda dengan anak manusia yang pernah hidup di bumi

Pendapat inilah yang TERKUAT. Mereka sebagaimana bidadari yang merupakan makhluk surga dan bukan penduduk bumi.

 الولدان الذين يطوفون على أهل الجنة خلق من خلق الجنة ; ليسوا بأبناء أهل الدنيا

“Anak-anak yang berkeliling di sekitar penduduk surga adalah bagian dari makhluk surga. Mereka bukan anak dari penduduk dunia.”[5]

Semoga Allah memasukkan kita ke surga-Nya yang tertinggi tanpa hisab dan tanpa azab. Aamiin.