Bacaan Lain dalam Sholat Isya’

Jabir ra. mengungkapkan, suatu waktu Mu’adz bin Jabal Al Anshori mengimami para sahabat dalam sholat Isya’. Ketika itu ia membaca surat yang panjang sehingga sholat mereka menjadi lama.

Karena itu seorang laki-laki memutuskan sholatnya, lalu ia sholat sendiri. Usai sholat hal itu diberitahukan seseorang kepada Mu’adz.“Ia munaik,” kecam Mu’adz .

Mendengar ucapan Mu’adz yang demikian keras, orang yang memutuskan untuk sholat sendiri melapor kepada Rosululloh Saw.

“Hai Mu’adz, apakah engkau ingin menjadi tukang itnah?” tanya Muhammad Rosululloh Saw.

“Apabila engkau mengimami sholat orang banyak, bacalah Wasy Syamsi wadh dhuhaaha (QS. 91/ Asy-Syams),

atau Sabbihisma robbikal a’laa (QS. 87/Al A’la), atau Iqro’ bismi robbika (QS. 96/Al ‘Alaq), atau Wal laili idzaa yaghsya (QS. 92/Al-Lail).” (HR. Muslim)

Keterangan: Hadits tersebut juga menegaskan bahwa apabila kita menjadi imam hendaklah tidak memanjangkan sholat

dengan cara membaca surat-surat pendek. Surat-surat yang disebutkan dalam hadits di atas hanyalah contoh-contoh surat pendek

yang dianjurkan oleh Muhammad Rosululloh Saw. Jadi, kita sunnah membacanya.

Namun, tidak masalah jika kita membaca surat-surat pendek yang lainnya yang sudah kita hafal.