Boleh Menggauli Istri dari Belakang

Suatu ketika dengan perasaan cemas Umar ra. menghadap Rosululloh Saw, “Ya Rosululloh, celakalah aku.” “Apa yang mencelakakanmu?” tanya Rosululloh Saw.

“Semalam aku telah menelungkupkan pelana untaku

(suatu kiasan tentang istri yang disetubuhi dari arah belakang, namun tetap pada tempat yang semestinya).

” Muhammad Rosululloh Saw tidak menjawab sampai datanglah wahyu dari Alloh SWT:

“Istri-istri kamu bagaikan sawah bagimu, oleh karena itu datangilah sawah ladangmu sesukamu.” (QS. 2/Al-Baqoroh: 223).

Setelah itu beliau bersabda, “Tidak mengapa kamu menyetubuhi istrimu dari arah mana saja, depan atau belakang. Namun ingatlah, hindarilah istrimu pada waktu haid, dan (janganlah) menyetubuhi melalui lubang anus.” (HR. Ahmad dan Tirmidzi)

Keterangan: Selama ini telah kita dengar bermacam masalah hubungan suamiistri. Di antaranya yang tidak bisa kita pungkiri

adalah kejenuhan dalam bercinta. Itulah sebabnya baru pada awal tahun delapan puluhan para ahli seksologi

gencar menyarankan agar suami-istri mencoba variasi lain dalam bercinta. Padahal variasi bercinta sudah dilakukan oleh sahabat Umar bin Khotthob,

dan Rosululloh Saw membolehkannya. Jadi, sesungguhnya Islam sudah mengilhamkan tentang variasi posisi dalam bercinta sekian abad yang lalu.

Ini berarti Islam tidak ketinggalan zaman. Namun, karena keawaman kita dalam hal ini, menganggap bahwa variasi posisi bercinta berasal dari Barat.