Cara Membersihkan Darah Haid (2)

‘Aisyah ra. menuturkan, “Aku dan Rosululloh Saw pernah tidur dalam satu selimut, padahal aku sedang haid dan lagi banyak mengeluarkan darah. Apabila pakaiannya terkena sesuatu dariku,

ia hanya membasuh (sampai bersih) tempat yang terkena darah dan tidak lebih dari itu. Kemudian beliau sholat dengan memakai pakaian itu juga.” (HR. Abu Dawud dan Nasa’i)

Keterangan: Hadits di atas menegaskan apabila pakaian kita terkena darah, cukuplah membasuh bagian yang terkena darah tersebut. Namun,

jika ingin mencuci pakaian itu seluruhnya, juga tidak masalah. Hanya saja yang perlu diperhatikan dalam mencuci kain

yang terkena darah haid adalah mengusahakan agar bekasnya yang berupa darah, bau, dan warna hilang.

Jika kita telah mencucinya sebanyak tiga kali, ternyata warna darah haid tersebut masih membekas, maka terhitung sudah suci.

Kecuali, jika baunya masih tetap ada, maka najisnya masih belum hilang.

Sesungguhnya segala macam darah adalah najis, kecuali hati dan limpa dari binatang halal.