Khianat Merusak Iman

Abu Huroiroh ra. menceritakan, ia dan para sahabat lainnya ikut berperang dalam perang Khoibar bersama-sama Muhammad Rosululloh Saw, dan Alloh SWT memberi mereka kemenangan.

Namun, mereka tidak merampas emas dan perak, melainkan hanya harta benda yang berupa barang-barang rumah tangga, makanan, dan pakaian.

Setelah itu, para sahabat pergi ke sebuah lembah, Rosululloh Saw membawa serta seorang hamba sahaya pemberian seorang laki-laki dari Judzam, bernama Rifa’ah bin Zaid, berasal dari suku Dhubaib.

Ketika berhenti di lembah tersebut, hamba sahaya itu berdiri membuka pelana kuda. Tiba-tiba ia dipanah musuh, dan mati seketika. “Alangkah bahagianya dia, mati syahid,” komentar para sahabat.

“Tidak, sekali-kali tidak,” bantah Rosululloh Saw. “Demi Alloh yang diri Muhammad di tangan-Nya, sesungguhnya api menyala pada baju yang dipakainya, yang dicurinya dari harta rampasan yang belum dibagi.”

Para sahabat terperanjat mendengar penjelasan Rosululloh Saw tersebut. Sementara itu, seorang prajurit datang membawa seutas tali (yang diambilnya dari harta rampasan perang yang belum dibagi)

lalu menyerahkannya kepada Nabi Muhammad Saw. “Tali dari neraka,” sabda beliau. (HR. Muslim)