Larangan Berbuat Syirik Setelah Beriman
Abdulloh ra. mengisahkan, setelah turun ayat: “Orang-orang yang beriman dan tidak mencampuradukkan iman mereka dengan penganiayaan...” (QS. 31/Luqman:13),
para sahabat sukar memahami ayat tersebut. Karena itu, mereka bertanya kepada Muhammad Rosululloh Saw. “Siapakah di antara kami yang tidak pernah menganiaya dirinya?” tanya salah seorang sahabat.
“Bukan begitu,” senyum Rosululloh Saw. “Maksudnya adaRosululloh Saw. “Maksudnya ada Saw. “Maksudnya adalah sebagaimana yang diajarkan oleh Luqman kepada anaknya.
Luqman mengatakan, ‘Hai anakku, janganlah kamu syirik kepada Alloh, karena syirik itu aniaya besar.’” (HR. Muslim)
Keterangan: Maksud hadits di atas adalah janganlah mencampurkan antara iman
dengan perbuatan-perbuatan syirik. Misalnya, percaya kepada dukun ramal.