Menyebut-nyebut Nikmat Tanda Bersyukur

Muhammad Rosululloh Saw bersabda, “Menyebut-nyebut nikmat Alloh adalah bersyukur, meninggalkannya berarti ingkar.

Barangsiapa yang tidak mensyukuri nikmat yang sedikit, berarti ia tidak mensyukuri nikmat yang banyak.

Dan barangsiapa tidak bersyukur kepada orang lain, berarti ia tidak bersyukur kepada Alloh SWT.” (HR. Baihaqi)

Keterangan: Yang dimaksud “menyebut-nyebut” dalam hadits di atas bukanlah memamerkan kepada orang lain.

Tetapi mengakui bahwa kenikmatan tersebut sesungguhnya pemberian Alloh SWT.

Bersyukur itu sendiri tidak cukup hanya dengan mengucapkan Alhamdulillah (segala puji bagi Alloh, Tuhan semesta alam),

melainkan juga haruslah melaksanakan segala perintah dan menjauhi segala larangannya.

Benarlah hadits di atas, bahwa orang yang tidak bersyukur (berterima kasih) kepada sesama manusia,

pasti tidak bersyukur kepada Alloh SWT. Kenyataannya memang demikian.

Logikanya, kepada sesama makhluk yang nyata keberadaannya saja

tidak mau berterima kasih, apalagi kepada Alloh SWT yang tidak dapat dilihat keberadaan-Nya?