Sebanyak 70.000 Orang Beriman Tanpa Dihisab

Ibnu Abbas ra. mengabarkan, Muhammad Rosululloh Saw bercerita, bahwa telah diperlihatkan kepada beliau (pada malam Isro’ Mi’roj) beberapa umat. Ada seorang Nabi yang lewat bersama kaumnya.

Lalu ada seorang Nabi yang lewat tanpa disertai oleh seorang pun dari umatnya. Setelah itu, ditampakkan kepada beliau sekelompok manusia yang berjumlah besar,

namun hanya kelihatan hitam (karena banyaknya dan jauh). “Apakah mereka umatku?” tanya Rosululloh Saw. “Bukan, itu Musa dengan umatnya,” jawab malaikat yang mendampingi Rosululloh Saw.

“Coba lihat ufuk sana itu.” Rosululloh Saw memandang ke arah yang ditunjuk oleh malaikat, dan beliau melihat umat manusia dalam jumlah yang lebih besar lagi. “Coba lihat lagi semua penjuru ufuk langit itu,” pinta malaikat.

Di ufuk yang ditunjuk oleh malaikat itu, Rosululloh Saw melihat jumlah umat manusia

yang sangat besar sehingga memenuhi seluruh ufuk langit. “Itulah umatmu dan 70.000 di antara mereka akan masuk surga tanpa dihisab (pehitungan amal perbuatannya),” papar malaikat.

Setelah menceritakan semua itu, menurut Ibnu Abbas ra., Rosululloh Saw masuk ke rumah. Kemudian sahabat ribut me Saw masuk ke rumah. Kemudian sahabat ribut menafsirkannya sendiri-sendiri.

Di antara mereka ada yang mengaDi antara mereka ada yang mengatakan, “Kamilah orang-orang yang beriman kepada Alloh dan Rosul-Nya.” “Anak-cucu kami lahir pada masa Islam, sedangkan kami dilahirkan pada masa Jahiliyah.”

Penafsiran mereka itu didengar oleh Rosululloh Saw, lalu beliau keluar menemui mereka dan bersabda, “Mereka (70.000 orang beriman yang tanpa hisab) itulah orang-orang yang tidak suka dijampi (mantra),

tidak mau diramal, dan tidak mengatakan: obatlah yang menyembuhkan penyakit. Hanya kepada Alloh mereka bertawakkal (berserah diri).”

Ukasyah bin Muhhan berdiri, “Apakah aku juga termasuk dalam golongan mereka, ya Rosululloh?” “Ya, kamu juga,” jawab beliau. Lalu Sa’ad bin Imarah Al-Anshori juga bangkit dari duduknya, “Apakah saya juga termasuk ke dalam golongan mereka?”

“Ukasyah sudah mendahuluimu untuk mendapatkannya,” jawab beliau. (HR. Bukhori dan Muslim)