Fitnah Wanita

عَنْ أُسَامَةَ بْنِ زَيْدٍ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَا أَدَعُ بَعْدِي فِتْنَةً أَضَرَّ عَلَى الرِّجَالِ مِنْ النِّسَاءِ

3247-4069- Dari Usamah bin Zaid, ia berkata, "Rasulullah SAW bersabda, 'Tidaklah aku tinggalkan setelah kematianku kelak sebuah fitnah kekacauan yang lebih berbahaya bagi kaum laki-laki

dari pada fitnah (yang disebabkan) wanita." Shahih: Ash-Shahihah (2701). Muttafaq 'Alaih.

عَنْ أَبِي سَعِيدٍ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَامَ خَطِيبًا فَكَانَ فِيمَا قَالَ إِنَّ الدُّنْيَا خَضِرَةٌ حُلْوَةٌ وَإِنَّ اللَّهَ مُسْتَخْلِفُكُمْ فِيهَا فَنَاظِرٌ كَيْفَ تَعْمَلُونَ أَلَا فَاتَّقُوا الدُّنْيَا وَاتَّقُوا النِّسَاءَ

3248-4071. Dari Abu Sa'id RA, bahwa Rasulullah SAW berkhutbah, "Sesungguhnya dunia adalah lahan yang hijau dan manis. Dan Allah menjadikan kalian pengelola di dalamnya. Maka Allah akan melihat

apakah yang kalian akan kerjakan. Ketahuilah, maka takutlah kalian terhadap (tipu daya) dunia, dan takutlah kalian terhadap (tipu daya) wanita." Shahih: Al Misykah (5145), Ash-Shahihah (486 dan 911).

Muslim meriwayatkan tanpa redaksi, "Rasulullah SAW berkhutbah..."

عَنْ مَوْلَى أَبِي رُهْمٍ وَاسْمُهُ عُبَيْدٌ أَنَّ أَبَا هُرَيْرَةَ لَقِيَ امْرَأَةً مُتَطَيِّبَةً تُرِيدُ الْمَسْجِدَ فَقَالَ يَا أَمَةَ الْجَبَّارِ أَيْنَ تُرِيدِينَ قَالَتْ الْمَسْجِدَ قَالَ وَلَهُ تَطَيَّبْتِ قَالَتْ نَعَمْ قَالَ فَإِنِّي سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ أَيُّمَا امْرَأَةٍ تَطَيَّبَتْ ثُمَّ خَرَجَتْ إِلَى الْمَسْجِدِ لَمْ تُقْبَلْ لَهَا صَلَاةٌ حَتَّى تَغْتَسِلَ

3249-4073. Dari maula Abu Ruhm ('Ubaid namanya), bahwa Abu Hurairah RA pernah bertemu dengan seorang wanita yang memakai wewangian hendak pergi menuju masjid. Lalu ia berkata,

"Wahai pembantu Al Jabbar, hendak pergi kemanakah kamu?" Ia menjawab, "Ke masjid." Abu Hurairah RA bertanya, "Dengan memakai wewangian?" Ia menjawab, "Ya." Abu Hurairah RA berkata,

"Sesungguhnya aku pernah mendengar Rasulullah SAW bersabda, 'Wanita manapun yang memakai wewangian lalu ia pergi ke masjid, maka shalatnya tidak akan diterima sampai ia membersihkannya."

Hasan Shahih: At-Ta'liq 'Ala Shahih Ibnu Majah (1682 dan 3/94), Ash-Shahihah (1031).

عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عُمَرَ عَنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنَّهُ قَالَ يَا مَعْشَرَ النِّسَاءِ تَصَدَّقْنَ وَأَكْثِرْنَ مِنْ الِاسْتِغْفَارِ فَإِنِّي رَأَيْتُكُنَّ أَكْثَرَ أَهْلِ النَّارِ فَقَالَتْ امْرَأَةٌ مِنْهُنَّ جَزْلَةٌ وَمَا لَنَا يَا رَسُولَ اللَّهِ أَكْثَرَ أَهْلِ النَّارِ قَالَ تُكْثِرْنَ اللَّعْنَ وَتَكْفُرْنَ الْعَشِيرَ مَا رَأَيْتُ مِنْ نَاقِصَاتِ عَقْلٍ وَدِينٍ أَغْلَبَ لِذِي لُبٍّ مِنْكُنَّ قَالَتْ يَا رَسُولَ اللَّهِ وَمَا نُقْصَانُ الْعَقْلِ وَالدِّينِ قَالَ أَمَّا نُقْصَانِ الْعَقْلِ فَشَهَادَةُ امْرَأَتَيْنِ تَعْدِلُ شَهَادَةَ رَجُلٍ فَهَذَا مِنْ نُقْصَانِ الْعَقْلِ وَتَمْكُثُ اللَّيَالِيَ مَا تُصَلِّي وَتُفْطِرُ فِي رَمَضَانَ فَهَذَا مِنْ نُقْصَانِ الدِّينِ

3250-4074. Dari Abdullah bin Umar RA, dari Rasulullah SAW, bahwa beliau bersabda, "Wahai kaum wanita, bersedekahlah kalian dan perbanyaklah mengucapkan istighfar. Karena sesungguhnya

aku melihat kebanyakan kalian menjadi penghuni neraka." Lalu seorang wanita yang berbadan gemuk dari mereka bertanya, "Kenapa kami, wahai Rasulullah, yang kebanyakan menjadi penghuni neraka?"

Beliau menjawab, "Kalian banyak melaknat dan mengkhianati perlakuan suami. Aku melihat wanita-wanita yang kekurangan akal dan agama itu lebih banyak daripada wanita-wanita yang memiliki akal. "

Wanita tersebut kembali bertanya, "Wahai Rasulullah, apa yang dimaksud dengan kekurangan akal dan agama?" Beliau menjawab, "Adapun kekurangan akal (adalah) karena kesaksian dua wanita sama

dengan kesaksian seorang laki-laki, ini termasuk dari kekurangan akal. Sedangkan kamu berdiam diri malam hari tanpa mengerjakan shalat dan berbuka pada saat Ramadhan, ini merupakan kekurangan agama."

Shahih: Al Irwa' (190), Zhilal Al Jannah (955 dan 956). Muttafaq 'Alaih.