Hilangnya Al Qur'an dan Ilmu

عَنْ زِيَادِ بْنِ لَبِيدٍ قَالَ ذَكَرَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ شَيْئًا فَقَالَ ذَاكَ عِنْدَ أَوَانِ ذَهَابِ الْعِلْمِ قُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ وَكَيْفَ يَذْهَبُ الْعِلْمُ وَنَحْنُ نَقْرَأُ الْقُرْآنَ وَنُقْرِئُهُ أَبْنَاءَنَا وَيُقْرِئُهُ أَبْنَاؤُنَا أَبْنَاءَهُمْ إِلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ قَالَ ثَكِلَتْكَ أُمُّكَ زِيَادُ إِنْ كُنْتُ لَأَرَاكَ مِنْ أَفْقَهِ رَجُلٍ بِالْمَدِينَةِ أَوَلَيْسَ هَذِهِ الْيَهُودُ وَالنَّصَارَى يَقْرَءُونَ التَّوْرَاةَ وَالْإِنْجِيلَ لَا يَعْمَلُونَ بِشَيْءٍ مِمَّا فِيهِمَا

3288-4120. Dari Ziyad bin Labid, ia berkata, "Nabi SAW pernah menyebutkan sesuatu, lalu beliau bersabda, 'Itulah saat hilangnya ilmu.' Aku bertanya, "Wahai Rasulullah, bagaimana ilmu bisa hilang,

sedangkan kami masih terus membaca Al Qur'an, dan kami juga membacakan (mengajarkan)nya kepada anak-anak kami, dan anak-anak kami pun akan membacakan (mengajarkannya kepada)

anak keturunannya sampai hari Kiamat datang?' Beliau bersabda, 'Ibumu akan menyebabkan kematianmu (celakalah kamu), wahai Ziyad. Jika aku melihatmu sebagai orang yang paling memahami agama

di Madinah ini. Bukankah orang Yahudi dan Nasrani ini membaca Taurat dan Injil, (namun) mereka tidak mengamalkan sedikitpun apa yang terkadung di dalamnya'?" Shahih: Al Misykah (245 dan 277),

Takhrij 'Ala Ibnu Abi Khaitsamah (121/52), Takhrij Iqdha Al 'llm (189/89).

عَنْ حُذَيْفَةَ بْنِ الْيَمَانِ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَدْرُسُ الْإِسْلَامُ كَمَا يَدْرُسُ وَشْيُ الثَّوْبِ حَتَّى لَا يُدْرَى مَا صِيَامٌ وَلَا صَلَاةٌ وَلَا نُسُكٌ وَلَا صَدَقَةٌ وَلَيُسْرَى عَلَى كِتَابِ اللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ فِي لَيْلَةٍ فَلَا يَبْقَى فِي الْأَرْضِ مِنْهُ آيَةٌ وَتَبْقَى طَوَائِفُ مِنْ النَّاسِ الشَّيْخُ الْكَبِيرُ وَالْعَجُوزُ يَقُولُونَ أَدْرَكْنَا آبَاءَنَا عَلَى هَذِهِ الْكَلِمَةِ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ فَنَحْنُ نَقُولُهَا فَقَالَ لَهُ صِلَةُ مَا تُغْنِي عَنْهُمْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَهُمْ لَا يَدْرُونَ مَا صَلَاةٌ وَلَا صِيَامٌ وَلَا نُسُكٌ وَلَا صَدَقَةٌ فَأَعْرَضَ عَنْهُ حُذَيْفَةُ ثُمَّ رَدَّهَا عَلَيْهِ ثَلَاثًا كُلَّ ذَلِكَ يُعْرِضُ عَنْهُ حُذَيْفَةُ ثُمَّ أَقْبَلَ عَلَيْهِ فِي الثَّالِثَةِ فَقَالَ يَا صِلَةُ تُنْجِيهِمْ مِنْ النَّارِ ثَلَاثًا

3289-4121. Dari Hudzaifah bin Al Yaman, ia berkata, "Rasulullah SAW bersabda, 'Islam dipelajari sebagaimana sihir dipelajari, hingga tidak diketahui apakah itu puasa, shalat, haji dan shadaqah

sedangkan Al Qur'an berjalan di malam hari hingga tidak ada ayat Al Qur'an yang tersisa di muka bumi. Yang tersisa adalah beberapa golongan orang, para lanjut usia dan lemah. Mereka pun berkata,

"Kami mengikuti kalimat ini, 'Tidak ada tuhan selain Allah,' dari orang tua kami, karena itulah kami mengucapkannya." Lalu Shilah berkata padanya, Tidaklah cukup bagi mereka kalimat tauhid tersebut

sedangkan mereka tidak mengetahui apa itu shalat, puasa, haji dan shadaqah.' Kemudian mereka memaparkannya (perkara tersebut) kepada Hudzaifah, lalu Hudzaifah menolaknya. Itu dilakukan tiga kali,

hingga saat ketiga, Hudzaifah pun menerimanya, ia lantas berkata, 'Wahai Shilah, kamu menyelamatkan mereka dari api neraka.' Ia mengucapkannya tiga kali." Shahih: Ash-Shahihah (87),

Takhrij Shifat Al Fatawa (28).

عَنْ عَبْدِ اللَّهِ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَكُونُ بَيْنَ يَدَيْ السَّاعَةِ أَيَّامٌ يُرْفَعُ فِيهَا الْعِلْمُ وَيَنْزِلُ فِيهَا الْجَهْلُ وَيَكْثُرُ فِيهَا الْهَرْجُ وَالْهَرْجُ الْقَتْلُ

3290-4122. Dari Abdullah, ia berkata, "Rasulullah SAW bersabda, 'Di antara tanda hari Kiamat adalah hari-hari saat diangkatnya ilmu, dan diturunkannya kebodohan, serta maraknya kekacauan.'

Kekacauan maksudnya adalah peperangan." Shahih: Muttafaq 'Alaih.

عَنْ أَبِي مُوسَى قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنَّ مِنْ وَرَائِكُمْ أَيَّامًا يَنْزِلُ فِيهَا الْجَهْلُ وَيُرْفَعُ فِيهَا الْعِلْمُ وَيَكْثُرُ فِيهَا الْهَرْجُ قَالُوا يَا رَسُولَ اللَّهِ وَمَا الْهَرْجُ قَالَ الْقَتْلُ

3291-4123. Dari Abu Musa, ia berkata, "Rasulullah SAW bersabda, 'Sesungguhnya akan datang hari setelah kalian saat diturunkannya kebodohan, diangkatnya ilmu, dan maraknya kekacauan.'

Para sahabat bertanya, 'Wahai Rasulullah, apakah maksud kekacauan?' Beliau menjawab, 'Peperangan'." Shahih: Shahih Al-Jami (2229). Muttafaq 'Alaih.

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ يَرْفَعُهُ قَالَ يَتَقَارَبُ الزَّمَانُ وَيَنْقُصُ الْعِلْمُ وَيُلْقَى الشُّحُّ وَتَظْهَرُ الْفِتَنُ وَيَكْثُرُ الْهَرْجُ قَالُوا يَا رَسُولَ اللَّهِ وَمَا الْهَرْجُ قَالَ الْقَتْلُ

3292-4124. Dari Abu Hurairah RA yang meriwayatkannya secara marfu', ia berkata, (Rasulullah SAW bersabda), "Kiamat kian dekat, dan ilmu pun berkurang, kekikiran juga ditebarkan,

berbagai macam fitnah pun muncul, dan kekacauan juga marak" Para sahabat bertanya, "Wahai Rasulullah, apakah maksud kekacauan itu?" Beliau menjawab, "Peperangan." Shahih: Muttafaq 'Alaih.