Khusyu dalam Shalat

عَنْ ابْنِ عُمَرَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَا تَرْفَعُوا أَبْصَارَكُمْ إِلَى السَّمَاءِ أَنْ تَلْتَمِعَ يَعْنِي فِي الصَّلَاةِ

862-1052. Dari Ibnu umar, ia berkata, "Rasulullah SAW bersabda, 'Janganlah kalian mengangkat mata kalian ke atas langit, supaya mata kalian tidak cepat buta, maksudnya dalam shalat'. " Shahih: At-Ta 'liq Ar-Raghib (1/188).

عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ قَالَ صَلَّى رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَوْمًا بِأَصْحَابِهِ فَلَمَّا قَضَى الصَّلَاةَ أَقْبَلَ عَلَى الْقَوْمِ بِوَجْهِهِ فَقَالَ مَا بَالُ أَقْوَامٍ يَرْفَعُونَ أَبْصَارَهُمْ إِلَى السَّمَاءِ حَتَّى اشْتَدَّ قَوْلُهُ فِي ذَلِكَ لَيَنْتَهُنَّ عَنْ ذَلِكَ أَوْ لَيَخْطَفَنَّ اللَّهُ أَبْصَارَهُمْ

863-1053. Dari Anas bin Malik, ia berkata, "Pada suatu hari, Rasulullah SAW shalat bersama para sahabatnya. Ketika beliau selesai shalat, beliau menghadapkan wajahnya ke kaum itu (para sahabat) dan bersabda, 'Mengapa ada beberapa kaum yang suka mengangkat mata mereka ke arah langit?'

Rasulullah sampai-sampai menekankan sabdanya mengenai hal itu, 'Hendaknya mereka dapat meninggalkan perbuatan tersebut atau Allah akan mencabut penglihatan mereka'." Shahih: Shahih At-Targhib (548), Shahih Abu Daud (847). Bukhari.

عَنْ جَابِرِ بْنِ سَمُرَةَ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ لَيَنْتَهِيَنَّ أَقْوَامٌ يَرْفَعُونَ أَبْصَارَهُمْ إِلَى السَّمَاءِ أَوْ لَا تَرْجِعُ أَبْصَارُهُمْ

864-1054. Dari Jabir bin Samurah, bahwa Nabi SAW bersabda, "Hendaknya suatu kaum menghentikan mengangkat mata mereka ke arah langit, atau penglihatan mereka tidak akan kembali. " Shahih: Shahih At-Targhib, Shahih Abu Daud (846). Muttafaq alaih.

عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ كَانَتْ امْرَأَةٌ تُصَلِّي خَلْفَ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ حَسْنَاءُ مِنْ أَحْسَنِ النَّاسِ فَكَانَ بَعْضُ الْقَوْمِ يَسْتَقْدِمُ فِي الصَّفِّ الْأَوَّلِ لِئَلَّا يَرَاهَا وَيَسْتَأْخِرُ بَعْضُهُمْ حَتَّى يَكُونَ فِي الصَّفِّ الْمُؤَخَّرِ فَإِذَا رَكَعَ قَالَ هَكَذَا يَنْظُرُ مِنْ تَحْتِ إِبْطِهِ فَأَنْزَلَ اللَّهُ { وَلَقَدْ عَلِمْنَا الْمُسْتَقْدِمِينَ مِنْكُمْ وَلَقَدْ عَلِمْنَا الْمُسْتَأْخِرِينَ } فِي شَأْنِهَا

865-1055. Dari Ibnu Abbas, ia berkata, "Seorang wanita pernah shalat di belakang Rasulullah SAW —ia merupakan wanita tercantik— lalu sebagian kaum maju ke depan barisan pertama agar mereka dapat melihatnya (meliriknya),

dan sebagian yang lain mundur hingga mereka berada di barisan terakhir.Apabila mereka ruku, ia berkata begini, ia melihat dari bawah ketiaknya.

lalu Allah menurunkan ayat, 'Dan sungguh kami telah mengetahui orang-orang yang terdepan di antara kalian dan sungguh kami telah mengetahui orang-orang yang di belakang'

(Qs. Al Ahzaab (33): 21) dalam hal wanita tersebut." Shahih: Ash-Shahihah (2472), Ats-Tsamr Al Mustathab.