Shalat Rasulullah di Belakang Seseorang dari Umatnya

عَنْ حَمْزَةَ بْنِ الْمُغِيرَةِ بْنِ شُعْبَةَ عَنْ أَبِيهِ قَالَ تَخَلَّفَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَانْتَهَيْنَا إِلَى الْقَوْمِ وَقَدْ صَلَّى بِهِمْ عَبْدُ الرَّحْمَنِ بْنُ عَوْفٍ رَكْعَةً فَلَمَّا أَحَسَّ بِالنَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ذَهَبَ يَتَأَخَّرُ فَأَوْمَأَ إِلَيْهِ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنْ يُتِمَّ الصَّلَاةَ قَالَ وَقَدْ أَحْسَنْتَ كَذَلِكَ فَافْعَلْ

1028-1250. Dari Al Mughirah bin Syu'bah, ia berkata, "Rasulullah SAW tertinggal dibelakang, lalu kami menyusul kaum dan mereka sedang shalat bersama Abdurrahman bin 'Auf satu rakaat. Ketika dia merasa dengan kehadiran Nabi SAW,

dia pun mundur ke belakang, lalu Rasulullah memberi isyarat kepadanya untuk menyempurnakan shalat. Beliau bersabda, "Engkau telah melakukan dengan baik, maka lanjutkanlah." Shahih, Takhrij Fiqh As-Sirah. Difa'an Al Hadits (hal. 55).