Shalat Istisqa' (Minta Hujan)

عَنْ هِشَامِ بْنِ إِسْحَقَ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ كِنَانَةَ عَنْ أَبِيهِ قَالَ أَرْسَلَنِي أَمِيرٌ مِنْ الْأُمَرَاءِ إِلَى ابْنِ عَبَّاسٍ أَسْأَلُهُ عَنْ الصَّلَاةِ فِي الِاسْتِسْقَاءِ فَقَالَ ابْنُ عَبَّاسٍ مَا مَنَعَهُ أَنْ يَسْأَلَنِي قَالَ خَرَجَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مُتَوَاضِعًا مُتَبَذِّلًا مُتَخَشِّعًا مُتَرَسِّلًا مُتَضَرِّعًا فَصَلَّى رَكْعَتَيْنِ كَمَا يُصَلِّي فِي الْعِيدِ وَلَمْ يَخْطُبْ خُطْبَتَكُمْ هَذِهِ

1053-1281. Dari Ishaq bin Abdullah bin Kinanah, ia berkata, "Salah seorang pejabat mengutusku kepada Ibnu Abbas untuk bertanya kepadanya tentang shalat Istisqa', lalu Ibnu Abbas berkata, 'Apa yang membuat dia terhalang untuk bertanya kepadaku?'

Ia melanjutkan bahwa Rasulullah SAW keluar dengan tawadhu', memakai pakaian yang sederhana, khusu', berjalan perlahan dan bertadharru' (menyesali diri), lalu beliau shalat dua rakaat sebagaimana beliau shalat waktu hari raya, dan beliau tidak berkhutbah seperti khutbah kalian ini'."

Hasan, Al Irwa (665, 669). Al Misykah (1505). At-Ta'liq 'ala Ibnu Khuzaimah (1405). Shahih Abi Daud (1058).

سَمِعْتُ عَبَّادَ بْنَ تَمِيمٍ يُحَدِّثُ أَبِي عَنْ عَمِّهِ أَنَّهُ شَهِدَ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ خَرَجَ إِلَى الْمُصَلَّى لِيَسْتَسْقِي فَاسْتَقْبَلَ الْقِبْلَةَ وَقَلَبَ رِدَاءَهُ وَصَلَّى رَكْعَتَيْنِ قَالَ سُفْيَانُ عَنْ الْمَسْعُودِيِّ قَالَ سَأَلْتُ أَبَا بَكْرِ بْنَ مُحَمَّدِ بْنِ عَمْرٍو أَجَعَلَ أَعْلَاهُ أَسْفَلَهُ أَوْ الْيَمِينَ عَلَى الشِّمَالِ قَالَ لَا بَلْ الْيَمِينَ عَلَى الشِّمَالِ

1054-1282. Dari Abbad bin Tamim, dari pamannya, bahwa dia melihat Nabi SAW pergi ke tempat shalat untuk meminta hujan; lalu beliau menghadap kiblat dan beliau melipat selendangnya kemudian shalat dua rakaat.

Sufyan berkata, (dari riwayat Mas'udi ia berkata), 'Aku bertanya kepada Abu Bakar bin Muhammad bin Amru, 'Apakah Nabi menjadikan bagian atasnya ke bawah atau yang bagian kanan ke bagian kiri?' Ia menjawab, 'Tidak, tapi yang bagian kanan dijadikan bagian kiri'."

Shahih, Al Irwa' Shahih Abu Daud (1053). Ar-Raudh (382). At-Ta'liq (1406, 1047). Muttafaq alaih, tanpa ucapan Al Mas'udi "Sa'altu...."