Berisyarat dengan Jari saat Tasyahhud

عَنْ مَالِكِ بْنِ نُمَيْرٍ الْخُزَاعِيِّ عَنْ أَبِيهِ قَالَ رَأَيْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَاضِعًا يَدَهُ الْيُمْنَى عَلَى فَخِذِهِ الْيُمْنَى فِي الصَّلَاةِ وَيُشِيرُ بِإِصْبَعِهِ

752-921. Dari Numair bin Al Khuza'i, ia berkata, "Aku melihat Nabi SAW meletakkan tangan kanannya di atas paha kanan beliau saat tasyahhud dan mengangkat jari telunjuknya." Shahih: Dengan hadits sesudahnya.

عَنْ وَائِلِ بْنِ حُجْرٍ قَالَ رَأَيْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَدْ حَلَّقَ بِالْإِبْهَامِ وَالْوُسْطَى وَرَفَعَ الَّتِي تَلِيهِمَا يَدْعُو بِهَا فِي التَّشَهُّدِ

753-922. Dari Wa'il bin Hujr, ia berkata, "Aku pernah melihat Rasulullah SAW melingkari ibu jari dan jari tengah ke dalam dan mengangkat jari yang berikutnya (telunjuk), beliau berdoa dengan itu saat tasyahud." Shahih: Shahih Abu Daud (716).

عَنْ ابْنِ عُمَرَ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ إِذَا جَلَسَ فِي الصَّلَاةِ وَضَعَ يَدَيْهِ عَلَى رُكْبَتَيْهِ وَرَفَعَ إِصْبَعَهُ الْيُمْنَى الَّتِي تَلِي الْإِبْهَامَ فَيَدْعُو بِهَا وَالْيُسْرَى عَلَى رُكْبَتِهِ بَاسِطَهَا عَلَيْهَا

754-923. Dari Ibnu Umar, bahwa Rasulullah SAW apabila duduk (tasyahud) dalam shalat, beliau meletakkan kedua tangannya di atas kedua lututnya, dan mengangkat jari setelah ibu jari (telunjuk) yang kanan.

Lalu Rasulullah SAW berdoa, sementara tangan kirinya tetap di lutut kiri dengan jari-jari membentang di atas lutut. Shahih: Al Irwa (366), Shifat Ash-Shalat, Ar-Raudh (82), Shahih Abu Daud (907). Muslim.