Lewat di Hadapan Orang yang Sedang Shalat

عَنْ بُسْرِ بْنِ سَعِيدٍ قَالَ أَرْسَلُونِي إِلَى زَيْدِ بْنِ خَالِدٍ أَسْأَلُهُ عَنْ الْمُرُورِ بَيْنَ يَدَيْ الْمُصَلِّي فَأَخْبَرَنِي عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ لَأَنْ يَقُومَ أَرْبَعِينَ خَيْرٌ لَهُ مِنْ أَنْ يَمُرَّ بَيْنَ يَدَيْهِ قَالَ سُفْيَانُ فَلَا أَدْرِي أَرْبَعِينَ سَنَةً أَوْ شَهْرًا أَوْ صَبَاحًا أَوْ سَاعَةً

780-954. Dari Busr bin Sa'id, ia berkata, "Mereka mengutusku kepada Zaid bin Khalid untuk mempertanyakan tentang berjalan di hadapan orang yang sedang shalat. Maka ia mengabarkan kepadaku dari Nabi SAW,

bahwa berdiri empat puluh itu lebih baik baginya daripada lewat di hadapan orang yang sedang shalat." Sufyan berkata, "Aku tidak tahu apakah empat puluh tahun, empat puluh bulan,

empat puluh hari, atau empat puluh jam." Shahih: Dengan hadits yang sesudahnya.

عَنْ بُسْرِ بْنِ سَعِيدٍ أَنَّ زَيْدَ بْنَ خَالِدٍ أَرْسَلَ إِلَى أَبِي جُهَيْمٍ الْأَنْصَارِيِّ يَسْأَلُهُ مَا سَمِعْتَ مِنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي الرَّجُلِ يَمُرُّ بَيْنَ يَدَيْ الرَّجُلِ وَهُوَ يُصَلِّي فَقَالَ سَمِعْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ لَوْ يَعْلَمُ أَحَدُكُمْ مَا لَهُ أَنْ يَمُرَّ بَيْنَ يَدَيْ أَخِيهِ وَهُوَ يُصَلِّي كَانَ لَأَنْ يَقِفَ أَرْبَعِينَ قَالَ لَا أَدْرِي أَرْبَعِينَ عَامًا أَوْ أَرْبَعِينَ شَهْرًا أَوْ أَرْبَعِينَ يَوْمًا خَيْرٌ لَهُ مِنْ ذَلِكَ

781-955 Dari Busr bin Sa'id, bahwa Zaid bin Khalid mengutus seseorang kepada Abu Juhaim Al Anshari untuk menanyakan, "Apa yang kamu dengar dari Nabi SAW tentang seseorang yang lewat di hadapan orang yang sedang shalat?"

Maka Abu Juhaim menjawab, "Aku pernah mendengar Nabi SAW bersabda, 'Andaikan salah seorang di antara kalian mengetahui dosa orang yang lewat di hadapan saudaranya yang sedang shalat, pastilah dia akan memilih berdiri selama empat puluh.'

Kemudian dia berkata, "Aku tidak tahu, apakah empat puluh tahun, empat puluh bulan, atau empat puluh hari adalah yang lebih baik baginya daripada lewat di hadapan orang yang sedang shalat'."

Shahih: Shahih At-Targhib (560), Shahih Abu Daud (689). Muttafaq alaih.