Puasa Enam Hari di Bulan Syawal

عَنْ ثَوْبَانَ مَوْلَى رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنَّهُ قَالَ مَنْ صَامَ سِتَّةَ أَيَّامٍ بَعْدَ الْفِطْرِ كَانَ تَمَامَ السَّنَةِ { مَنْ جَاءَ بِالْحَسَنَةِ فَلَهُ عَشْرُ أَمْثَالِهَا }

1402-1740. Dari Tsauban, budak Rasulullah SAW, Dari Rasulullah SAW sesungguhnya beliau bersabda,

"Siapa yang berpuasa enam hari setelah hari raya idul fitri maka ia seperti berpuasa satu tahun secara sempurna.

Siapa yang melakukan satu kebaikan maka baginya sepuluh pahala yang sepertinya." Shahih: Al Irwa' (4/107),

Ar-Raudh (911), At-Ta'liq Ar-Raghib (2/75), At-Ta'liq 'Ala Ibni Khuzaimah (2115)

عَنْ أَبِي أَيُّوبَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَنْ صَامَ رَمَضَانَ ثُمَّ أَتْبَعَهُ بِسِتٍّ مِنْ شَوَّالٍ كَانَ كَصَوْمِ الدَّهْرِ

1403-1741. Dari Abu Ayub, dia berkata, Rasulullah SAW bersabda, "Siapa yang berpuasa Ramadhan kemudian mengikutinya dengan berpuasa enam hari

di bulan Syawwal maka ia seperti puasa satu tahun." Hasan Shahih: Al Irwa (950), Ar-Raudh (911), At-Ta'liq juga, Shahih Abu Daud (2102). Muslim.