Orang yang Meninggal Dunia Sementara Ia Masih Memiliki Tanggungan Puasa Nadzar

عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ جَاءَتْ امْرَأَةٌ إِلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَتْ يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنَّ أُخْتِي مَاتَتْ وَعَلَيْهَا صِيَامُ شَهْرَيْنِ مُتَتَابِعَيْنِ قَالَ أَرَأَيْتِ لَوْ كَانَ عَلَى أُخْتِكِ دَيْنٌ أَكُنْتِ تَقْضِينَهُ قَالَتْ بَلَى قَالَ فَحَقُّ اللَّهِ أَحَقُّ

1435-1785. Dari Ibnu Abbas, dia berkata, "Ada seorang wanita datang kepada Nabi SAW lalu berkata, 'Wahai Rasulullah,

sesungguhnya saudari saya meninggal dunia sementara ia masih memiliki tanggungan puasa dua bulan berturut-turut.'

Rasulullah SAW bersabda, 'Bagaimana menurutmu seandainya saudarimu mempunyai utang (uang), apakah kamu akan melunasinya?" ia menjawab, 'Ya'.

Beliau bersabda, 'maka utang kepada Allah lebih berhak (dilunasi)'. " Shahih: Al Ahkam (169-170), Tamam Al Minnah. Muttafaq 'Alaih.

عَنْ ابْنِ بُرَيْدَةَ عَنْ أَبِيهِ قَالَ جَاءَتْ امْرَأَةٌ إِلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَتْ يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنَّ أُمِّي مَاتَتْ وَعَلَيْهَا صَوْمٌ أَفَأَصُومُ عَنْهَا قَالَ نَعَمْ

1436-1786. Dari Buraidah, dia berkata, "Ada seorang wanita datang kepada Nabi SAW lalu berkata, 'wahai Rasulullah sesungguhnya ibuku telah meninggal dunia

dan ia mempunyai tanggungan puasa, apakah aku boleh berpuasa untuknya?' beliau menjawab, 'Ya'." Shahih: Ar-Raud (165), Shahih Abi Daud (2561), lihat Hadits berikutnya (2423).