Mentalak Istri yang Sedang Hamil

عَنْ ابْنِ عُمَرَ أَنَّهُ طَلَّقَ امْرَأَتَهُ وَهِيَ حَائِضٌ فَذَكَرَ ذَلِكَ عُمَرُ لِلنَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ مُرْهُ فَلْيُرَاجِعْهَا ثُمَّ يُطَلِّقْهَا وَهِيَ طَاهِرٌ أَوْ حَامِلٌ

1656-2053. Dari Ibnu Umar, bahwasanya ia mentalak istrinya pada saat haid, kemudian Umar menceritakan hal itu kepada Nabi SAW,

maka beliau pun bersabda, "Suruhlah ia merujuknya kembali, kemudian mencerainya pada saat ia dalam keadaan suci atau hamil." Shahih: Al Irwa' (7/126 dan 130), Shahih Abu Daud (1894): Muslim.