Pentingnya Perihal Utang

عَنْ ثَوْبَانَ مَوْلَى رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنَّهُ قَالَ مَنْ فَارَقَ الرُّوحُ الْجَسَدَ وَهُوَ بَرِيءٌ مِنْ ثَلَاثٍ دَخَلَ الْجَنَّةَ مِنْ الْكِبْرِ وَالْغُلُولِ وَالدَّيْنِ

1971-2442. Dari Tsauban (pembantu Rasulullah SAW), dari Rasulullah SAW bersabda, "Barangsiapa yang ruh dan jasadnya telah terpisah (meninggal dunia)

dan ia terbebas dari tiga perkara, maka ia akan masuk surga; (yakni) terbebas dari sifat takabur, sifat menipu dan utang." Shahih. Ahadits Al Buyu',

Al Misykah (2921). (Edisi revisi kedua), Ash-Shahihah (2785).

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ نَفْسُ الْمُؤْمِنِ مُعَلَّقَةٌ بِدَيْنِهِ حَتَّى يُقْضَى عَنْهُ

1972-2443. Dari Abu Hurairah RA, ia berkata, Rasulullah SAW bersabda, "Jiwa seorang mukmin masih akan terus tergantung pada utangnya hingga ia dilunasi."

Shahih. Al Misykah (2915), Ahkam Al Jana'iz (15), Al Buyu'.

عَنْ ابْنِ عُمَرَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَنْ مَاتَ وَعَلَيْهِ دِينَارٌ أَوْ دِرْهَمٌ قُضِيَ مِنْ حَسَنَاتِهِ لَيْسَ ثَمَّ دِينَارٌ وَلَا دِرْهَمٌ

1973-2444. Dari Ibnu 'Umar RA, ia berkata, Rasulullah SAW bersabda, "Orang yang meninggal dunia dan masih menyisakan satu Dinar atau satu Dirham utang,

hutangnya tersebut akan ditukarkan dengan amal kebaikannya, hingga tidak tersisa lagi utangnya walau satu Dinar atau satu Dirham'" Shahih. Al Ahkam. hal 5, Al Buyu'.