Orang yang Memerdekakan Seorang Hamba Sahaya yang Memiliki Harta

عَنْ ابْنِ عُمَرَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَنْ أَعْتَقَ عَبْدًا وَلَهُ مَالٌ فَمَالُ الْعَبْدِ لَهُ إِلَّا أَنْ يَشْتَرِطَ السَّيِّدُ مَالَهُ فَيَكُونَ لَهُ وَقَالَ ابْنُ لَهِيعَةَ إِلَّا أَنْ يَسْتَثْنِيَهُ السَّيِّدُ

2067-2574. Dari Ibnu Umar, ia berkata, "Rasulullah bersabda, 'Barangsiapa memerdekakan seorang hamba sahaya yang memiliki harta, maka harta tersebut menjadi miliknya

(orang yang memerdekakan), kecuali apabila si majikan mensyaratkan hal tersebut, maka harta itu menjadi miliknya (majikan).' Ibnu Lahi'ah berkata,

"Kecuali apabila majikan mengecualikannya." Shahih: Al Irwa' (1749), Al Misykah (3396)