Keutamaan Haji dan Umrah

عَنْ عُمَرَ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ تَابِعُوا بَيْنَ الْحَجِّ وَالْعُمْرَةِ فَإِنَّ الْمُتَابَعَةَ بَيْنَهُمَا تَنْفِي الْفَقْرَ وَالذُّنُوبَ كَمَا يَنْفِي الْكِيرُ خَبَثَ الْحَدِيدِ

2352-2939. Dari Umar RA, dari Nabi SAW, beliau bersabda, "Sertakanlah haji dengan umrah, karena menyertakan keduanya dapat menghilangkan kefakiran dan dosa,

sebagaimana udapan menghilangkan karat besi." Shahih: Al Misykat (2524-2525), At-Ta'liq Ar-Raghib (2/107-108), Ash-Shahihah (1200).

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ الْعُمْرَةُ إِلَى الْعُمْرَةِ كَفَّارَةُ مَا بَيْنَهُمَا وَالْحَجُّ الْمَبْرُورُ لَيْسَ لَهُ جَزَاءٌ إِلَّا الْجَنَّةُ

2353-2941. Dari Abu Hurairah RA, bahwa Nabi SAW bersabda, "Antara sebuah umrah hingga umrah berikutnya dapat menjadi kafarat (penghapusan dosa) di antara keduanya.

Dan haji yang mabrur tidaklah berganjar kecuali surga." Shahih: Ash-Shahihah (3/197 dan 199). Muttafaq 'Alaih.

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَنْ حَجَّ هَذَا الْبَيْتَ فَلَمْ يَرْفُثْ وَلَمْ يَفْسُقْ رَجَعَ كَمَا وَلَدَتْهُ أُمُّهُ

2354-2942. Dari Abu Hurairah RA, Rasulullah SAW bersabda, "'Barangsiapa mengerjakan haji ke Baitullah, dan (dalam melaksanakannya) ia tidak berbuat rafast' serta kefasikan,

ia pun kembali layaknya baru dilahirkan oleh ibunya. " Shahih: Muttafaq 'Alaih.