Orang yang Datang Ke Arafah Sebelum Fajar Saat Malam Arafah

سَمِعْتُ عَبْدَ الرَّحْمَنِ بْنَ يَعْمَرَ الدِّيلِيَّ قَالَ شَهِدْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَهُوَ وَاقِفٌ بِعَرَفَةَ وَأَتَاهُ نَاسٌ مِنْ أَهْلِ نَجْدٍ فَقَالُوا يَا رَسُولَ اللَّهِ كَيْفَ الْحَجُّ قَالَ الْحَجُّ عَرَفَةُ فَمَنْ جَاءَ قَبْلَ صَلَاةِ الْفَجْرِ لَيْلَةَ جَمْعٍ فَقَدْ تَمَّ حَجُّهُ أَيَّامُ مِنًى ثَلَاثَةٌ فَمَنْ تَعَجَّلَ فِي يَوْمَيْنِ فَلَا إِثْمَ عَلَيْهِ وَمَنْ تَأَخَّرَ فَلَا إِثْمَ عَلَيْهِ ثُمَّ أَرْدَفَ رَجُلًا خَلْفَهُ فَجَعَلَ يُنَادِي بِهِنَّ

2459-3070. Dari Abdurrahman bin Ya'mar Ad-Dili, ia berkata, "Aku menyaksikan Rasulullah SAW ketika sedang wukuf di Arafah, dan sekelompok orang dari kalangan penduduk Najd

mendatangi beliau, seraya mereka bertanya, 'Wahai Rasulullah, bagaimana (cara melaksanakan) haji?' Beliau menjawab, 'Haji itu adalah Arafah. Maka barangsiapa datang ke Arafah

sebelum fajar malam berkumpulnya manusia , maka telah sempurnalah ibadah hajinya . Hari-hari Mina itu tiga hari, barangsiapa ingin cepat berangkat (dari Mina) sesudah dua hari,

maka tidak ada dosa baginya, dan barangsiapa ingin menangguhkan (keberangkatannya dari dua hari), maka tidak ada dosa pula baginya.' Kemudian seorang lelaki di belakang beliau

mengiringi ucapannya dan turut menyerukan ucapan tersebut." Shahih: Al Irwa' (1064), Al Misykat (27'14), Shahih Abu Daud (1703).

عَنْ عُرْوَةَ بْنِ مُضَرِّسٍ الطَّائِيِّ أَنَّهُ حَجَّ عَلَى عَهْدِ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَلَمْ يُدْرِكْ النَّاسَ إِلَّا وَهُمْ بِجَمْعٍ قَالَ فَأَتَيْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنِّي أَنْضَيْتُ رَاحِلَتِي وَأَتْعَبْتُ نَفْسِي وَاللَّهِ إِنْ تَرَكْتُ مِنْ حَبْلٍ إِلَّا وَقَفْتُ عَلَيْهِ فَهَلْ لِي مِنْ حَجٍّ فَقَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَنْ شَهِدَ مَعَنَا الصَّلَاةَ وَأَفَاضَ مِنْ عَرَفَاتٍ لَيْلًا أَوْ نَهَارًا فَقَدْ قَضَى تَفَثَهُ وَتَمَّ حَجُّهُ

2460-3072. Dari 'Urwah bin Mudharris At-Tha'i, ia pernah berangkat haji pada zaman Nabi SAW, dan tidak dapat mengejar orang-orang kecuali ketika mereka sudah berada di Muzdalifah.

Lalu ia berkata, "Aku menemui Nabi SAW, maka kukatakan kepada beliau, 'Wahai Rasulullah, aku telah membuat kurus untaku, dan melelahkan diriku (karena tergesa-gesa mengejar waktu Arafah).

Demi Allah! Jika aku dapat lepas dari perjalanan panjang itu, tentu aku dapat turut berwukuf. Lalu apakah aku mendapatkan haji?' Rasulullah SAW bersabda,

'Barangsiapa menyaksikan shalat bersama kami, dan memenuhi wukuf di Arafah baik malam maupun siang, maka telah hilanglah kotoran dirinya dan sempurnalah hajinya. "

Shahih: Al Irwa' (1066), Ar-Raudh An-Nadhir (671), Shahih Abu Daud (1704).