Keutamaan Makkah

أَنَّ عَبْدَ اللَّهِ بْنَ عَدِيِّ بْنِ الْحَمْرَاءِ قَالَ لَهُ رَأَيْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَهُوَ عَلَى نَاقَتِهِ وَاقِفٌ بِالْحَزْوَرَةِ يَقُولُ وَاللَّهِ إِنَّكِ لَخَيْرُ أَرْضِ اللَّهِ وَأَحَبُّ أَرْضِ اللَّهِ إِلَيَّ وَاللَّهِ لَوْلَا أَنِّي أُخْرِجْتُ مِنْكِ مَا خَرَجْتُ

2540-3165. Dari Abdullah bin 'Adi bin Al Hamra' ia berkata, "Aku melihat Rasulullah SAW dan beliau sedang berada di atas untanya yang berhenti di Al Hazwarah. Beliau seraya bersabda,

'Demi Allah, sungguh engkau adalah sebaik-baik bumi Allah, dan bumi Allah yang paling aku cintai. Demi Allah, seandainya aku tidak dikeluarkan darimu, tentu aku tidak akan keluar'. "

Shahih: Al Misykat (2725).

عَنْ صَفِيَّةَ بِنْتِ شَيْبَةَ قَالَتْ سَمِعْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَخْطُبُ عَامَ الْفَتْحِ فَقَالَ يَا أَيُّهَا النَّاسُ إِنَّ اللَّهَ حَرَّمَ مَكَّةَ يَوْمَ خَلَقَ السَّمَوَاتِ وَالْأَرْضَ فَهِيَ حَرَامٌ إِلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ لَا يُعْضَدُ شَجَرُهَا وَلَا يُنَفَّرُ صَيْدُهَا وَلَا يَأْخُذُ لُقْطَتَهَا إِلَّا مُنْشِدٌ فَقَالَ الْعَبَّاسُ إِلَّا الْإِذْخِرَ فَإِنَّهُ لِلْبُيُوتِ وَالْقُبُورِ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِلَّا الْإِذْخِرَ

2541-3166. Dari Shafiyah binti Syaibah, ia berkata, "Aku mendengar Rasulullah SAW berkhutbah saat hari penaklukan kota Makkah, 'Wahai manusia sekalian. Sesungguhnya Allah SWT

telah mengharamkan kota Makkah saat hari Dia menciptakan langit dan bumi, maka ia adalah tanah haram hingga datangnya hari Kiamat, maka janganlah kalian potong pepohonannya,

buruannya dikejar, dan jangan mengambil barang tercecernya kecuali bagi pemilikinya. " Abbas berkata, "Kecuali alang-alang (jerami), karena ia dapat dipergunakan untuk rumah dan kuburan."

Maka Rasulullah SAW bersabda, "Kecuali alang-alang (jerami)." Hasan: Al Irwa' (4/249), Mukhtashar Al Bukhari (1/317).