Kisah Beberapa Orang Nabi
Surat Al-Anbiya : 48
وَلَقَدْ آتَيْنَا مُوسَىٰ وَهَارُونَ الْفُرْقَانَ وَضِيَاءً وَذِكْرًا لِلْمُتَّقِينَ
wa laqod aatainaa muusaa wa haaruunal-furqoona wa dhiyaaa`aw wa żikrol lil-muttaqiin
ARTI
Dan sungguh, Kami telah memberikan kepada Musa dan Harun, Al-Furqan (Kitab Taurat) dan penerangan serta pelajaran bagi orang-orang yang bertakwa,
Surat Al-Anbiya : 49
الَّذِينَ يَخْشَوْنَ رَبَّهُمْ بِالْغَيْبِ وَهُمْ مِنَ السَّاعَةِ مُشْفِقُونَ
allażiina yakhsyauna robbahum bil-ghoibi wa hum minas-saa'ati musyfiquun
ARTI
(yaitu) orang-orang yang takut (azab) Tuhannya, sekalipun mereka tidak melihat-Nya, dan mereka merasa takut akan (tibanya) hari Kiamat.
Surat Al-Anbiya : 50
وَهَٰذَا ذِكْرٌ مُبَارَكٌ أَنْزَلْنَاهُ ۚ أَفَأَنْتُمْ لَهُ مُنْكِرُونَ
wa haażaa żikrum mubaarokun anzalnaah, a fa antum lahuu mungkiruun
ARTI
Dan ini (Al-Qur´an) adalah suatu peringatan yang mempunyai berkah yang telah Kami turunkan. Maka apakah kamu mengingkarinya?
Surat Al-Anbiya : 51
وَلَقَدْ آتَيْنَا إِبْرَاهِيمَ رُشْدَهُ مِنْ قَبْلُ وَكُنَّا بِهِ عَالِمِينَ
wa laqod aatainaaa ibroohiima rusydahuu ming qoblu wa kunnaa bihii 'aalimiin
ARTI
Dan sungguh, sebelum dia (Musa dan Harun) telah Kami berikan kepada Ibrahim petunjuk dan Kami telah mengetahui dia.
Surat Al-Anbiya : 52
إِذْ قَالَ لِأَبِيهِ وَقَوْمِهِ مَا هَٰذِهِ التَّمَاثِيلُ الَّتِي أَنْتُمْ لَهَا عَاكِفُونَ
iż qoola li`abiihi wa qoumihii maa haażihit-tamaaṡiilullatiii antum lahaa 'aakifuun
ARTI
(Ingatlah), ketika dia (Ibrahim) berkata kepada ayahnya dan kaumnya, "Patung-patung apakah ini yang kamu tekun menyembahnya?"
Surat Al-Anbiya : 53
قَالُوا وَجَدْنَا آبَاءَنَا لَهَا عَابِدِينَ
qooluu wajadnaaa aabaaa`anaa lahaa 'aabidiin
ARTI
Mereka menjawab, "Kami mendapati nenek moyang kami menyembahnya."
Surat Al-Anbiya : 54
قَالَ لَقَدْ كُنْتُمْ أَنْتُمْ وَآبَاؤُكُمْ فِي ضَلَالٍ مُبِينٍ
qoola laqod kuntum antum wa aabaaa`ukum fii dholaalim mubiin
ARTI
Dia (Ibrahim) berkata, "Sesungguhnya kamu dan nenek moyang kamu berada dalam kesesatan yang nyata."
Surat Al-Anbiya : 55
قَالُوا أَجِئْتَنَا بِالْحَقِّ أَمْ أَنْتَ مِنَ اللَّاعِبِينَ
qooluuu a ji`tanaa bil-ḥaqqi am anta minal-laa'ibiin
ARTI
Mereka berkata, "Apakah engkau datang kepada kami membawa kebenaran atau engkau main-main?"
Surat Al-Anbiya : 56
قَالَ بَلْ رَبُّكُمْ رَبُّ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ الَّذِي فَطَرَهُنَّ وَأَنَا عَلَىٰ ذَٰلِكُمْ مِنَ الشَّاهِدِينَ
qoola bar robbukum robbus-samaawaati wal-ardhillażii fathorohunna wa ana 'alaa żaalikum minasy-syaahidiin
ARTI
Dia (Ibrahim) menjawab, "Sebenarnya Tuhan kamu ialah Tuhan (pemilik) langit dan bumi, (Dialah) yang telah menciptakannya, dan aku termasuk orang yang dapat bersaksi atas itu."
Surat Al-Anbiya : 57
وَتَاللَّهِ لَأَكِيدَنَّ أَصْنَامَكُمْ بَعْدَ أَنْ تُوَلُّوا مُدْبِرِينَ
wa tallohi la`akiidanna ashnaamakum ba'da an tuwalluu mudbiriin
ARTI
Dan demi Allah, sungguh, aku akan melakukan tipu daya terhadap berhala-berhalamu setelah kamu pergi meninggalkannya.
Surat Al-Anbiya : 58
فَجَعَلَهُمْ جُذَاذًا إِلَّا كَبِيرًا لَهُمْ لَعَلَّهُمْ إِلَيْهِ يَرْجِعُونَ
fa ja'alahum jużaażan illaa kabiirol lahum la'allahum ilaihi yarji'uun
ARTI
Maka dia (Ibrahim) menghancurkan (berhala-berhala itu) berkeping-keping, kecuali yang terbesar (induknya), agar mereka kembali (untuk bertanya) kepadanya.
Surat Al-Anbiya : 59
قَالُوا مَنْ فَعَلَ هَٰذَا بِآلِهَتِنَا إِنَّهُ لَمِنَ الظَّالِمِينَ
qooluu man fa'ala haażaa bi`aalihatinaaa innahuu laminazh-zhoolimiin
ARTI
Mereka berkata, "Siapakah yang melakukan (perbuatan) ini terhadap Tuhan-Tuhan kami? Sungguh, dia termasuk orang yang zalim."
Surat Al-Anbiya : 60
قَالُوا سَمِعْنَا فَتًى يَذْكُرُهُمْ يُقَالُ لَهُ إِبْرَاهِيمُ
qooluu sami'naa fatay yażkuruhum yuqoolu lahuuu ibroohiim
ARTI
Mereka (yang lain) berkata, "Kami mendengar ada seorang pemuda yang mencela (berhala-berhala ini), namanya Ibrahim."
Surat Al-Anbiya : 61
قَالُوا فَأْتُوا بِهِ عَلَىٰ أَعْيُنِ النَّاسِ لَعَلَّهُمْ يَشْهَدُونَ
qooluu fa`tuu bihii 'alaaa a'yunin-naasi la'allahum yasy-haduun
ARTI
Mereka berkata, "(Kalau demikian) bawalah dia dengan diperlihatkan kepada orang banyak agar mereka menyaksikan."
Surat Al-Anbiya : 62
قَالُوا أَأَنْتَ فَعَلْتَ هَٰذَا بِآلِهَتِنَا يَا إِبْرَاهِيمُ
qooluuu a anta fa'alta haażaa bi`aalihatinaa yaaa ibroohiim
ARTI
Mereka bertanya, "Apakah engkau yang melakukan (perbuatan) ini terhadap Tuhan-Tuhan kami, wahai Ibrahim?"
Surat Al-Anbiya : 63
قَالَ بَلْ فَعَلَهُ كَبِيرُهُمْ هَٰذَا فَاسْأَلُوهُمْ إِنْ كَانُوا يَنْطِقُونَ
qoola bal fa'alahuu kabiiruhum haażaa fas`aluuhum ing kaanuu yanthiquun
ARTI
Dia (Ibrahim) menjawab, "Sebenarnya (patung) besar itu yang melakukannya, maka tanyakanlah kepada mereka jika mereka dapat berbicara."
Surat Al-Anbiya : 64
فَرَجَعُوا إِلَىٰ أَنْفُسِهِمْ فَقَالُوا إِنَّكُمْ أَنْتُمُ الظَّالِمُونَ
fa roja'uuu ilaaa anfusihim fa qooluuu innakum antumuzh-zhoolimuun
ARTI
Maka mereka kembali kepada kesadaran mereka dan berkata, "Sesungguhnya kamulah yang menzalimi (diri sendiri)."
Surat Al-Anbiya : 65
ثُمَّ نُكِسُوا عَلَىٰ رُءُوسِهِمْ لَقَدْ عَلِمْتَ مَا هَٰؤُلَاءِ يَنْطِقُونَ
ṡumma nukisuu 'alaa ru`uusihim, laqod 'alimta maa haaa`ulaaa`i yanthiquun
ARTI
Kemudian mereka menundukkan kepala (lalu berkata), "Engkau (Ibrahim) pasti tahu bahwa (berhala-berhala) itu tidak dapat berbicara."
Surat Al-Anbiya : 66
قَالَ أَفَتَعْبُدُونَ مِنْ دُونِ اللَّهِ مَا لَا يَنْفَعُكُمْ شَيْئًا وَلَا يَضُرُّكُمْ
qoola a fa ta'buduuna min duunillaahi maa laa yanfa'ukum syai`aw wa laa yadhurrukum
ARTI
Dia (Ibrahim) berkata, "Mengapa kamu menyembah selain Allah, sesuatu yang tidak dapat memberi manfaat sedikit pun dan tidak (pula) mendatangkan mudarat kepada kamu?
Surat Al-Anbiya : 67
أُفٍّ لَكُمْ وَلِمَا تَعْبُدُونَ مِنْ دُونِ اللَّهِ ۖ أَفَلَا تَعْقِلُونَ
uffil lakum wa limaa ta'buduuna min duunillaah, a fa laa ta'qiluun
ARTI
Celakalah kamu dan apa yang kamu sembah selain Allah! Tidakkah kamu mengerti?"
Surat Al-Anbiya : 68
قَالُوا حَرِّقُوهُ وَانْصُرُوا آلِهَتَكُمْ إِنْ كُنْتُمْ فَاعِلِينَ
qooluu ḥarriquuhu wanshuruuu aalihatakum ing kuntum faa'iliin
ARTI
Mereka berkata, "Bakarlah dia dan bantulah Tuhan-Tuhan kamu, jika kamu benar-benar hendak berbuat."
Surat Al-Anbiya : 69
قُلْنَا يَا نَارُ كُونِي بَرْدًا وَسَلَامًا عَلَىٰ إِبْرَاهِيمَ
qulnaa yaa naaru kuunii bardaw wa salaaman 'alaaa ibroohiim
ARTI
Kami (Allah) berfirman, "Wahai api! Jadilah kamu dingin dan penyelamat bagi Ibrahim,"
Surat Al-Anbiya : 70
وَأَرَادُوا بِهِ كَيْدًا فَجَعَلْنَاهُمُ الْأَخْسَرِينَ
wa arooduu bihii kaidan fa ja'alnaahumul-akhsariin
ARTI
dan mereka hendak berbuat jahat terhadap Ibrahim, maka Kami menjadikan mereka itu orang-orang yang paling rugi.
Surat Al-Anbiya : 71
وَنَجَّيْنَاهُ وَلُوطًا إِلَى الْأَرْضِ الَّتِي بَارَكْنَا فِيهَا لِلْعَالَمِينَ
wa najjainaahu wa luuthon ilal-ardhillatii baaroknaa fiihaa lil-'aalamiin
ARTI
Dan Kami selamatkan dia (Ibrahim) dan Lut ke sebuah negeri yang telah Kami berkahi untuk seluruh alam.
Surat Al-Anbiya : 72
وَوَهَبْنَا لَهُ إِسْحَاقَ وَيَعْقُوبَ نَافِلَةً ۖ وَكُلًّا جَعَلْنَا صَالِحِينَ
wa wahabnaa lahuuu is-ḥaaqo wa ya'quuba naafilah, wa kullan ja'alnaa shooliḥiin
ARTI
Dan Kami menganugerahkan kepadanya (Ibrahim), Ishaq, dan Yaqub sebagai suatu anugerah. Dan masing-masing Kami jadikan orang yang saleh.
Surat Al-Anbiya : 73
وَجَعَلْنَاهُمْ أَئِمَّةً يَهْدُونَ بِأَمْرِنَا وَأَوْحَيْنَا إِلَيْهِمْ فِعْلَ الْخَيْرَاتِ وَإِقَامَ الصَّلَاةِ وَإِيتَاءَ الزَّكَاةِ ۖ وَكَانُوا لَنَا عَابِدِينَ
wa ja'alnaahum a`immatay yahduuna bi`amrinaa wa auḥainaaa ilaihim fi'lal-khoirooti wa iqoomash-sholaati wa iitaaa`az-zakaah, wa kaanuu lanaa 'aabidiin
ARTI
Dan Kami menjadikan mereka itu sebagai pemimpin-pemimpin yang memberi petunjuk dengan perintah Kami dan Kami wahyukan kepada mereka agar berbuat kebaikan, melaksanakan sholat, dan menunaikan zakat, dan hanya kepada Kami mereka menyembah.
Surat Al-Anbiya : 74
وَلُوطًا آتَيْنَاهُ حُكْمًا وَعِلْمًا وَنَجَّيْنَاهُ مِنَ الْقَرْيَةِ الَّتِي كَانَتْ تَعْمَلُ الْخَبَائِثَ ۗ إِنَّهُمْ كَانُوا قَوْمَ سَوْءٍ فَاسِقِينَ
wa luuthon aatainaahu ḥukmaw wa 'ilmaw wa najjainaahu minal-qoryatillatii kaanat ta'malul-khobaaa`iṡ, innahum kaanuu qouma sau`in faasiqiin
ARTI
Dan kepada Lut, Kami berikan hikmah dan ilmu dan Kami selamatkan dia dari (azab yang telah menimpa penduduk) kota yang melakukan perbuatan keji. Sungguh, mereka orang-orang yang jahat lagi fasik,
Surat Al-Anbiya : 75
وَأَدْخَلْنَاهُ فِي رَحْمَتِنَا ۖ إِنَّهُ مِنَ الصَّالِحِينَ
wa adkholnaahu fii roḥmatinaa, innahuu minash-shooliḥiin
ARTI
dan Kami masukkan dia ke dalam rahmat Kami, sesungguhnya dia termasuk golongan orang yang saleh.
Surat Al-Anbiya : 76
وَنُوحًا إِذْ نَادَىٰ مِنْ قَبْلُ فَاسْتَجَبْنَا لَهُ فَنَجَّيْنَاهُ وَأَهْلَهُ مِنَ الْكَرْبِ الْعَظِيمِ
wa nuuḥan iż naadaa ming qoblu fastajabnaa lahuu fa najjainaahu wa ahlahuu minal-karbil-'azhiim
ARTI
Dan (ingatlah kisah) Nuh, sebelum itu, ketika dia berdoa. Kami perkenankan (doa)nya, lalu Kami selamatkan dia bersama pengikutnya dari bencana yang besar.
Surat Al-Anbiya : 77
وَنَصَرْنَاهُ مِنَ الْقَوْمِ الَّذِينَ كَذَّبُوا بِآيَاتِنَا ۚ إِنَّهُمْ كَانُوا قَوْمَ سَوْءٍ فَأَغْرَقْنَاهُمْ أَجْمَعِينَ
wa nashornaahu minal-qoumillażiina każżabuu bi`aayaatinaa, innahum kaanuu qouma sau`in fa aghroqnaahum ajma'iin
ARTI
Dan Kami menolongnya dari orang-orang yang telah mendustakan ayat-ayat Kami. Sesungguhnya mereka adalah orang-orang yang jahat, maka Kami tenggelamkan mereka semuanya.
Surat Al-Anbiya : 78
وَدَاوُودَ وَسُلَيْمَانَ إِذْ يَحْكُمَانِ فِي الْحَرْثِ إِذْ نَفَشَتْ فِيهِ غَنَمُ الْقَوْمِ وَكُنَّا لِحُكْمِهِمْ شَاهِدِينَ
wa daawuuda wa sulaimaana iż yaḥkumaani fil-ḥarṡi iż nafasyat fiihi ghonamul-qouum, wa kunnaa liḥukmihim syaahidiin
ARTI
Dan (ingatlah kisah) Daud dan Sulaiman, ketika keduanya memberikan keputusan mengenai ladang, karena (ladang itu) dirusak oleh kambing-kambing milik kaumnya. Dan Kami menyaksikan keputusan (yang diberikan) oleh mereka itu.
Surat Al-Anbiya : 79
فَفَهَّمْنَاهَا سُلَيْمَانَ ۚ وَكُلًّا آتَيْنَا حُكْمًا وَعِلْمًا ۚ وَسَخَّرْنَا مَعَ دَاوُودَ الْجِبَالَ يُسَبِّحْنَ وَالطَّيْرَ ۚ وَكُنَّا فَاعِلِينَ
fa fahhamnaahaa sulaimaan, wa kullan aatainaa ḥukmaw wa 'ilmaw wa sakhkhornaa ma'a daawuudal-jibaala yusabbiḥna wath-thoiir, wa kunnaa faa'iliin
ARTI
Maka Kami memberikan pengertian kepada Sulaiman (tentang hukum yang lebih tepat), dan kepada masing-masing Kami berikan hikmah dan ilmu, dan Kami tundukkan gunung-gunung dan burung-burung, semua bertasbih bersama Daud. Dan Kamilah yang melakukannya.
Surat Al-Anbiya : 80
وَعَلَّمْنَاهُ صَنْعَةَ لَبُوسٍ لَكُمْ لِتُحْصِنَكُمْ مِنْ بَأْسِكُمْ ۖ فَهَلْ أَنْتُمْ شَاكِرُونَ
wa 'allamnaahu shon'ata labuusil lakum lituhshinakum mim ba`sikum, fa hal antum syaakiruun
ARTI
Dan Kami ajarkan (pula) kepada Daud cara membuat baju besi untukmu, guna melindungi kamu dalam peperanganmu. Apakah kamu bersyukur (kepada Allah)?
Surat Al-Anbiya : 81
وَلِسُلَيْمَانَ الرِّيحَ عَاصِفَةً تَجْرِي بِأَمْرِهِ إِلَى الْأَرْضِ الَّتِي بَارَكْنَا فِيهَا ۚ وَكُنَّا بِكُلِّ شَيْءٍ عَالِمِينَ
wa lisulaimaanar-riiḥa 'aashifatan tajrii bi`amrihiii ilal-ardhillatii baaroknaa fiihaa, wa kunnaa bikulli syai`in 'aalimiin
ARTI
Dan (Kami tundukkan) untuk Sulaiman angin yang sangat kencang tiupannya yang berembus dengan perintahnya ke negeri yang Kami beri berkah padanya. Dan Kami Maha Mengetahui segala sesuatu.
Surat Al-Anbiya : 82
وَمِنَ الشَّيَاطِينِ مَنْ يَغُوصُونَ لَهُ وَيَعْمَلُونَ عَمَلًا دُونَ ذَٰلِكَ ۖ وَكُنَّا لَهُمْ حَافِظِينَ
wa minasy-syayaathiini may yaghuushuuna lahuu wa ya'maluuna 'amalan duuna żaalik, wa kunnaa lahum ḥaafizhiin
ARTI
Dan (Kami tundukkan pula kepada Sulaiman) segolongan setan-setan yang menyelam (ke dalam laut) untuknya dan mereka mengerjakan pekerjaan selain itu, dan Kami yang memelihara mereka itu,
Surat Al-Anbiya : 83
وَأَيُّوبَ إِذْ نَادَىٰ رَبَّهُ أَنِّي مَسَّنِيَ الضُّرُّ وَأَنْتَ أَرْحَمُ الرَّاحِمِينَ
wa ayyuuba iż naadaa robbahuuu annii massaniyadh-dhurru wa anta ar-ḥamur-rooḥimiin
ARTI
dan (ingatlah kisah) Ayyub, ketika dia berdoa kepada Tuhannya, "(Ya Tuhanku), sungguh, aku telah ditimpa penyakit, padahal Engkau Tuhan Yang Maha Penyayang dari semua yang penyayang."
Surat Al-Anbiya : 84
فَاسْتَجَبْنَا لَهُ فَكَشَفْنَا مَا بِهِ مِنْ ضُرٍّ ۖ وَآتَيْنَاهُ أَهْلَهُ وَمِثْلَهُمْ مَعَهُمْ رَحْمَةً مِنْ عِنْدِنَا وَذِكْرَىٰ لِلْعَابِدِينَ
fastajabnaa lahuu fa kasyafnaa maa bihii min dhurriw wa aatainaahu ahlahuu wa miṡlahum ma'ahum roḥmatam min 'indinaa wa żikroo lil-'aabidiin
ARTI
Maka Kami kabulkan (doa)nya lalu Kami lenyapkan penyakit yang ada padanya dan Kami kembalikan keluarganya kepadanya, dan (Kami lipat gandakan jumlah mereka) sebagai suatu rahmat dari Kami, dan untuk menjadi peringatan bagi semua yang menyembah Kami.
Surat Al-Anbiya : 85
وَإِسْمَاعِيلَ وَإِدْرِيسَ وَذَا الْكِفْلِ ۖ كُلٌّ مِنَ الصَّابِرِينَ
wa ismaa'iila wa idriisa wa żal-kifl, kullum minash-shoobiriin
ARTI
Dan (ingatlah kisah) Ismail, Idris, dan Zulkifli. Mereka semua termasuk orang-orang yang sabar,
Surat Al-Anbiya : 86
وَأَدْخَلْنَاهُمْ فِي رَحْمَتِنَا ۖ إِنَّهُمْ مِنَ الصَّالِحِينَ
wa adkholnaahum fii roḥmatinaa, innahum minash-shooliḥiin
ARTI
dan Kami masukkan mereka ke dalam rahmat Kami. Sungguh, mereka termasuk orang-orang yang saleh.
Surat Al-Anbiya : 87
وَذَا النُّونِ إِذْ ذَهَبَ مُغَاضِبًا فَظَنَّ أَنْ لَنْ نَقْدِرَ عَلَيْهِ فَنَادَىٰ فِي الظُّلُمَاتِ أَنْ لَا إِلَٰهَ إِلَّا أَنْتَ سُبْحَانَكَ إِنِّي كُنْتُ مِنَ الظَّالِمِينَ
wa żan-nuuni iż żahaba mughoodhiban fa zhonna al lan naqdiro 'alaihi fa naadaa fizh-zhulumaati al laaa ilaaha illaaa anta sub-ḥaanaka innii kuntu minazh-zhoolimiin
ARTI
Dan (ingatlah kisah) Dzun Nun (Yunus), ketika dia pergi dalam keadaan marah, lalu dia menyangka bahwa Kami tidak akan menyulitkannya, maka dia berdoa dalam keadaan yang sangat gelap, "Tidak ada Tuhan selain Engkau, Maha Suci Engkau. Sungguh, aku termasuk orang-orang yang zalim."
Surat Al-Anbiya : 88
فَاسْتَجَبْنَا لَهُ وَنَجَّيْنَاهُ مِنَ الْغَمِّ ۚ وَكَذَٰلِكَ نُنْجِي الْمُؤْمِنِينَ
fastajabnaa lahuu wa najjainaahu minal-ghomm, wa każaalika nunjil-mu`miniin
ARTI
Maka Kami kabulkan (doa)nya dan Kami selamatkan dia dari kedukaan. Dan demikianlah Kami menyelamatkan orang-orang yang beriman.
Surat Al-Anbiya : 89
وَزَكَرِيَّا إِذْ نَادَىٰ رَبَّهُ رَبِّ لَا تَذَرْنِي فَرْدًا وَأَنْتَ خَيْرُ الْوَارِثِينَ
wa zakariyyaaa iż naadaa robbahuu robbi laa tażarnii fardaw wa anta khoirul-waariṡiin
ARTI
Dan (ingatlah kisah) Zakaria, ketika dia berdoa kepada Tuhannya, "Ya Tuhanku, janganlah Engkau biarkan aku hidup seorang diri (tanpa keturunan) dan Engkaulah ahli waris yang terbaik."
Surat Al-Anbiya : 90
فَاسْتَجَبْنَا لَهُ وَوَهَبْنَا لَهُ يَحْيَىٰ وَأَصْلَحْنَا لَهُ زَوْجَهُ ۚ إِنَّهُمْ كَانُوا يُسَارِعُونَ فِي الْخَيْرَاتِ وَيَدْعُونَنَا رَغَبًا وَرَهَبًا ۖ وَكَانُوا لَنَا خَاشِعِينَ
fastajabnaa lahuu wa wahabnaa lahuu yaḥyaa wa ashlaḥnaa lahuu zaujah, innahum kaanuu yusaari'uuna fil-khoirooti wa yad'uunanaa roghobaw wa rohabaa, wa kaanuu lanaa khoosyi'iin
ARTI
Maka Kami kabulkan (doa)nya, dan Kami anugerahkan kepadanya Yahya, dan Kami jadikan istrinya (dapat mengandung). Sungguh, mereka selalu bersegera dalam (mengerjakan) kebaikan dan mereka berdoa kepada Kami dengan penuh harap dan cemas. Dan mereka orang-orang yang khusyuk kepada Kami.
Surat Al-Anbiya : 91
وَالَّتِي أَحْصَنَتْ فَرْجَهَا فَنَفَخْنَا فِيهَا مِنْ رُوحِنَا وَجَعَلْنَاهَا وَابْنَهَا آيَةً لِلْعَالَمِينَ
wallatiii aḥshonat farjahaa fa nafakhnaa fiihaa mir ruuḥinaa wa ja'alnaahaa wabnahaaa aayatal lil-'aalamiin
ARTI
Dan (ingatlah kisah Maryam) yang memelihara kehormatannya lalu Kami tiupkan (ruh) dari Kami ke dalam (tubuh)nya, Kami jadikan dia dan anaknya sebagai tanda (kebesaran Allah) bagi seluruh alam.
Surat Al-Anbiya : 92
إِنَّ هَٰذِهِ أُمَّتُكُمْ أُمَّةً وَاحِدَةً وَأَنَا رَبُّكُمْ فَاعْبُدُونِ
inna haażihiii ummatukum ummataw waaḥidataw wa ana robbukum fa'buduun
ARTI
Sungguh, (agama tauhid) inilah agama kamu, agama yang satu, dan Aku adalah Tuhanmu maka sembahlah Aku.
Surat Al-Anbiya : 93
وَتَقَطَّعُوا أَمْرَهُمْ بَيْنَهُمْ ۖ كُلٌّ إِلَيْنَا رَاجِعُونَ
wa taqoththo'uuu amrohum bainahum, kullun ilainaa rooji'uun
ARTI
Tetapi mereka terpecah belah dalam urusan (agama) mereka di antara mereka. Masing-masing (golongan itu semua) akan kembali kepada Kami.
Surat Al-Anbiya : 94
فَمَنْ يَعْمَلْ مِنَ الصَّالِحَاتِ وَهُوَ مُؤْمِنٌ فَلَا كُفْرَانَ لِسَعْيِهِ وَإِنَّا لَهُ كَاتِبُونَ
fa may ya'mal minash-shooliḥaati wa huwa mu`minun fa laa kufroona lisa'yih, wa innaa lahuu kaatibuun
ARTI
Barang siapa mengerjakan kebajikan dan dia beriman maka usahanya tidak akan diingkari (disia-siakan), dan sungguh, Kamilah yang mencatat untuknya.
Surat Al-Anbiya : 95
وَحَرَامٌ عَلَىٰ قَرْيَةٍ أَهْلَكْنَاهَا أَنَّهُمْ لَا يَرْجِعُونَ
wa ḥaroomun 'alaa qoryatin ahlaknaahaaa annahum laa yarji'uun
ARTI
Dan tidak mungkin bagi (penduduk) suatu negeri yang telah Kami binasakan, bahwa mereka tidak akan kembali (kepada Kami).
Surat Al-Anbiya : 96
حَتَّىٰ إِذَا فُتِحَتْ يَأْجُوجُ وَمَأْجُوجُ وَهُمْ مِنْ كُلِّ حَدَبٍ يَنْسِلُونَ
ḥattaaa iżaa futiḥat ya`juuju wa ma`juuju wa hum ming kulli ḥadabiy yansiluun
ARTI
Hingga apabila (tembok) Ya´juj dan Ma´juj dibukakan dan mereka turun dengan cepat dari seluruh tempat yang tinggi.
Surat Al-Anbiya : 97
وَاقْتَرَبَ الْوَعْدُ الْحَقُّ فَإِذَا هِيَ شَاخِصَةٌ أَبْصَارُ الَّذِينَ كَفَرُوا يَا وَيْلَنَا قَدْ كُنَّا فِي غَفْلَةٍ مِنْ هَٰذَا بَلْ كُنَّا ظَالِمِينَ
waqtarobal-wa'dul-ḥaqqu fa iżaa hiya syaakhishotun abshoorullażiina kafaruu, yaa wailanaa qod kunnaa fii ghoflatim min haażaa bal kunnaa zhoolimiin
ARTI
Dan (apabila) janji yang benar (hari Berbangkit) telah dekat, maka tiba-tiba mata orang-orang yang kafir terbelalak. (Mereka berkata), "Alangkah celakanya kami! Kami benar-benar lengah tentang ini, bahkan kami benar-benar orang yang zalim."
Surat Al-Anbiya : 98
إِنَّكُمْ وَمَا تَعْبُدُونَ مِنْ دُونِ اللَّهِ حَصَبُ جَهَنَّمَ أَنْتُمْ لَهَا وَارِدُونَ
innakum wa maa ta'buduuna min duunillaahi ḥashobu jahannam, antum lahaa waariduun
ARTI
Sungguh, kamu (orang kafir) dan apa yang kamu sembah selain Allah adalah bahan bakar Jahanam. Kamu (pasti) masuk ke dalamnya.
Surat Al-Anbiya : 99
لَوْ كَانَ هَٰؤُلَاءِ آلِهَةً مَا وَرَدُوهَا ۖ وَكُلٌّ فِيهَا خَالِدُونَ
lau kaana haaa`ulaaa`i aalihatam maa waroduuhaa, wa kullun fiihaa khooliduun
ARTI
Seandainya (berhala-berhala) itu Tuhan, tentu mereka tidak akan memasukinya (neraka). Tetapi semuanya akan kekal di dalamnya.
Surat Al-Anbiya : 100
لَهُمْ فِيهَا زَفِيرٌ وَهُمْ فِيهَا لَا يَسْمَعُونَ
lahum fiihaa zafiiruw wa hum fiihaa laa yasma'uun
ARTI
Mereka merintih dan menjerit di dalamnya (neraka) dan mereka di dalamnya tidak dapat mendengar.
Surat Al-Anbiya : 101
إِنَّ الَّذِينَ سَبَقَتْ لَهُمْ مِنَّا الْحُسْنَىٰ أُولَٰئِكَ عَنْهَا مُبْعَدُونَ
innallażiina sabaqot lahum minnal-ḥusnaaa ulaaa`ika 'an-haa mub'aduun
ARTI
Sungguh, sejak dahulu bagi orang-orang yang telah ada (ketetapan) yang baik dari Kami, mereka itu akan dijauhkan (dari neraka).
Surat Al-Anbiya : 102
لَا يَسْمَعُونَ حَسِيسَهَا ۖ وَهُمْ فِي مَا اشْتَهَتْ أَنْفُسُهُمْ خَالِدُونَ
laa yasma'uuna ḥasiisahaa, wa hum fii masytahat anfusuhum khooliduun
ARTI
Mereka tidak mendengar bunyi desisnya (api neraka) dan mereka kekal dalam (menikmati) semua yang mereka inginkan.
Surat Al-Anbiya : 103
لَا يَحْزُنُهُمُ الْفَزَعُ الْأَكْبَرُ وَتَتَلَقَّاهُمُ الْمَلَائِكَةُ هَٰذَا يَوْمُكُمُ الَّذِي كُنْتُمْ تُوعَدُونَ
laa yaḥzunuhumul-faza'ul-akbaru wa tatalaqqoohumul-malaaa`ikah, haażaa yaumukumullażii kuntum tuu'aduun
ARTI
Kejutan yang dahsyat tidak membuat mereka merasa sedih dan para malaikat akan menyambut mereka (dengan ucapan), "Inilah harimu yang telah dijanjikan kepadamu."
Surat Al-Anbiya : 104
يَوْمَ نَطْوِي السَّمَاءَ كَطَيِّ السِّجِلِّ لِلْكُتُبِ ۚ كَمَا بَدَأْنَا أَوَّلَ خَلْقٍ نُعِيدُهُ ۚ وَعْدًا عَلَيْنَا ۚ إِنَّا كُنَّا فَاعِلِينَ
yauma nathwis-samaaa`a kathoyyis-sijilli lil-kutub, kamaa bada`naaa awwala kholqin nu'iiduh, wa'dan 'alainaa, innaa kunnaa faa'iliin
ARTI
(Ingatlah) pada hari langit Kami gulung seperti menggulung lembaran-lembaran kertas. Sebagaimana Kami telah memulai penciptaan pertama, begitulah Kami akan mengulanginya lagi. (Suatu) janji yang pasti Kami tepati, sungguh, Kami akan melaksanakannya.
Surat Al-Anbiya : 105
وَلَقَدْ كَتَبْنَا فِي الزَّبُورِ مِنْ بَعْدِ الذِّكْرِ أَنَّ الْأَرْضَ يَرِثُهَا عِبَادِيَ الصَّالِحُونَ
wa laqod katabnaa fiz-zabuuri mim ba'diż-żikri annal-ardho yariṡuhaa 'ibaadiyash-shooliḥuun
ARTI
Dan sungguh, telah Kami tulis di dalam Zabur setelah (tertulis) di dalam Az-Zikr (Lauh Mahfuz), bahwa bumi ini akan diwarisi oleh hamba-hamba-Ku yang saleh.
Surat Al-Anbiya : 106
إِنَّ فِي هَٰذَا لَبَلَاغًا لِقَوْمٍ عَابِدِينَ
inna fii haażaa labalaaghol liqoumin 'aabidiin
ARTI
Sungguh, (apa yang disebutkan) di dalam (Al-Qur´an) ini benar-benar menjadi petunjuk (yang lengkap) bagi orang-orang yang menyembah (Allah).
Surat Al-Anbiya : 107
وَمَا أَرْسَلْنَاكَ إِلَّا رَحْمَةً لِلْعَالَمِينَ
wa maaa arsalnaaka illaa roḥmatal lil-'aalamiin
ARTI
Dan Kami tidak mengutus engkau (Muhammad) melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi seluruh alam.
Surat Al-Anbiya : 108
قُلْ إِنَّمَا يُوحَىٰ إِلَيَّ أَنَّمَا إِلَٰهُكُمْ إِلَٰهٌ وَاحِدٌ ۖ فَهَلْ أَنْتُمْ مُسْلِمُونَ
qul innamaa yuuḥaaa ilayya annamaaa ilaahukum ilaahuw waaḥid, fa hal antum muslimuun
ARTI
Katakanlah (Muhammad), "Sungguh, apa yang diwahyukan kepadaku ialah bahwa Tuhanmu adalah Tuhan Yang Esa, maka apakah kamu telah berserah diri (kepada-Nya)?"
Surat Al-Anbiya : 109
فَإِنْ تَوَلَّوْا فَقُلْ آذَنْتُكُمْ عَلَىٰ سَوَاءٍ ۖ وَإِنْ أَدْرِي أَقَرِيبٌ أَمْ بَعِيدٌ مَا تُوعَدُونَ
fa in tawallau fa qul aażantukum 'alaa sawaaa`, wa in adriii a qoriibun am ba'iidum maa tuu'aduun
ARTI
Maka jika mereka berpaling maka katakanlah (Muhammad), "Aku telah menyampaikan kepadamu (ajaran) yang sama (antara kita) dan aku tidak tahu apakah yang diancamkan kepadamu itu sudah dekat atau masih jauh."
Surat Al-Anbiya : 110
إِنَّهُ يَعْلَمُ الْجَهْرَ مِنَ الْقَوْلِ وَيَعْلَمُ مَا تَكْتُمُونَ
innahuu ya'lamul-jahro minal-qouli wa ya'lamu maa taktumuun
ARTI
Sungguh, Dia (Allah) mengetahui perkataan (yang kamu ucapkan) dengan terang-terangan dan mengetahui (pula) apa yang kamu rahasiakan.
Surat Al-Anbiya : 111
وَإِنْ أَدْرِي لَعَلَّهُ فِتْنَةٌ لَكُمْ وَمَتَاعٌ إِلَىٰ حِينٍ
wa in adrii la'allahuu fitnatul lakum wa mataa'un ilaa ḥiin
ARTI
Dan aku tidak tahu, boleh jadi hal itu cobaan bagi kamu dan kesenangan sampai waktu yang ditentukan.
Surat Al-Anbiya : 112
قَالَ رَبِّ احْكُمْ بِالْحَقِّ ۗ وَرَبُّنَا الرَّحْمَٰنُ الْمُسْتَعَانُ عَلَىٰ مَا تَصِفُونَ
qoola robbiḥkum bil-ḥaqq, wa robbunar-roḥmaanul-musta'aanu 'alaa maa tashifuun
ARTI
Dia (Muhammad) berkata, "Ya Tuhanku, berilah keputusan dengan adil. Dan Tuhan kami Maha Pengasih, tempat memohon segala pertolongan atas semua yang kamu katakan."