Larangan Berteman Dengan Orang Orang Yang Memusuhi Islam
Surat Al-Mujadilah : 14
أَلَمْ تَرَ إِلَى الَّذِينَ تَوَلَّوْا قَوْمًا غَضِبَ اللَّهُ عَلَيْهِمْ مَا هُمْ مِنْكُمْ وَلَا مِنْهُمْ وَيَحْلِفُونَ عَلَى الْكَذِبِ وَهُمْ يَعْلَمُونَ
a lam taro ilallażiina tawallau qouman ghodhiballohu 'alaihim, maa hum mingkum wa laa min-hum wa yaḥlifuuna 'alal-każibi wa hum ya'lamuun
ARTI
Tidakkah engkau perhatikan orang-orang (munafik) yang menjadikan suatu kaum yang telah dimurkai Allah sebagai sahabat? Orang-orang itu bukan dari (kaum) kamu dan bukan dari (kaum) mereka. Dan mereka bersumpah atas kebohongan, sedang mereka mengetahuinya. [...]
Surat Al-Mujadilah : 15
أَعَدَّ اللَّهُ لَهُمْ عَذَابًا شَدِيدًا ۖ إِنَّهُمْ سَاءَ مَا كَانُوا يَعْمَلُونَ
a'addallohu lahum 'ażaaban syadiidaa, innahum saaa`a maa kaanuu ya'maluun
ARTI
Allah telah menyediakan azab yang sangat keras bagi mereka. Sungguh, betapa buruknya apa yang telah mereka kerjakan.
Surat Al-Mujadilah : 16
اتَّخَذُوا أَيْمَانَهُمْ جُنَّةً فَصَدُّوا عَنْ سَبِيلِ اللَّهِ فَلَهُمْ عَذَابٌ مُهِينٌ
ittakhożuuu aimaanahum junnatan fa shodduu 'an sabiilillaahi fa lahum 'ażaabum muhiin
ARTI
Mereka menjadikan sumpah-sumpah mereka sebagai perisai, lalu mereka menghalang-halangi (manusia) dari jalan Allah, maka bagi mereka azab yang menghinakan.
Surat Al-Mujadilah : 17
لَنْ تُغْنِيَ عَنْهُمْ أَمْوَالُهُمْ وَلَا أَوْلَادُهُمْ مِنَ اللَّهِ شَيْئًا ۚ أُولَٰئِكَ أَصْحَابُ النَّارِ ۖ هُمْ فِيهَا خَالِدُونَ
lan tughniya 'an-hum amwaaluhum wa laaa aulaaduhum minallohi syai`aa, ulaaa`ika ash-ḥaabun-naar, hum fiihaa khooliduun
ARTI
Harta benda dan anak-anak mereka tidak berguna sedikit pun (untuk menolong) mereka dari azab Allah. Mereka itulah penghuni neraka, mereka kekal di dalamnya.
Surat Al-Mujadilah : 18
يَوْمَ يَبْعَثُهُمُ اللَّهُ جَمِيعًا فَيَحْلِفُونَ لَهُ كَمَا يَحْلِفُونَ لَكُمْ ۖ وَيَحْسَبُونَ أَنَّهُمْ عَلَىٰ شَيْءٍ ۚ أَلَا إِنَّهُمْ هُمُ الْكَاذِبُونَ
yauma yab'aṡuhumullohu jamii'an fa yaḥlifuuna lahuu kamaa yaḥlifuuna lakum wa yaḥsabuuna annahum 'alaa syaii`, alaaa innahum humul-kaażibuun
ARTI
(Ingatlah) pada hari (ketika) mereka semua dibangkitkan Allah, lalu mereka bersumpah kepada-Nya (bahwa mereka bukan orang musyrik) sebagaimana mereka bersumpah kepadamu, dan mereka menyangka bahwa mereka akan memperoleh sesuatu (manfaat). Ketahuilah, bahwa mereka orang-orang pendusta.
Surat Al-Mujadilah : 19
اسْتَحْوَذَ عَلَيْهِمُ الشَّيْطَانُ فَأَنْسَاهُمْ ذِكْرَ اللَّهِ ۚ أُولَٰئِكَ حِزْبُ الشَّيْطَانِ ۚ أَلَا إِنَّ حِزْبَ الشَّيْطَانِ هُمُ الْخَاسِرُونَ
istaḥważa 'alaihimusy-syaithoonu fa ansaahum żikrollaah, ulaaa`ika ḥizbusy-syaithoon, alaaa inna ḥizbasy-syaithooni humul-khoosiruun
ARTI
Setan telah menguasai mereka, lalu menjadikan mereka lupa mengingat Allah, mereka itulah golongan setan. Ketahuilah, bahwa golongan setan itulah golongan yang rugi.
Surat Al-Mujadilah : 20
إِنَّ الَّذِينَ يُحَادُّونَ اللَّهَ وَرَسُولَهُ أُولَٰئِكَ فِي الْأَذَلِّينَ
innallażiina yuḥaaadduunalloha wa rosuulahuuu ulaaa`ika fil-ażalliin
ARTI
Sesungguhnya orang-orang yang menentang Allah dan Rasul-Nya, mereka termasuk orang-orang yang sangat hina.
Surat Al-Mujadilah : 21
كَتَبَ اللَّهُ لَأَغْلِبَنَّ أَنَا وَرُسُلِي ۚ إِنَّ اللَّهَ قَوِيٌّ عَزِيزٌ
kataballohu la`aghlibanna ana wa rusulii, innalloha qowiyyun 'aziiz
ARTI
Allah telah menetapkan, "Aku dan rasul-rasul-Ku pasti menang." Sungguh, Allah Maha Kuat, Maha Perkasa.
Surat Al-Mujadilah : 22
لَا تَجِدُ قَوْمًا يُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ يُوَادُّونَ مَنْ حَادَّ اللَّهَ وَرَسُولَهُ وَلَوْ كَانُوا آبَاءَهُمْ أَوْ أَبْنَاءَهُمْ أَوْ إِخْوَانَهُمْ أَوْ عَشِيرَتَهُمْ ۚ أُولَٰئِكَ كَتَبَ فِي قُلُوبِهِمُ الْإِيمَانَ وَأَيَّدَهُمْ بِرُوحٍ مِنْهُ ۖ وَيُدْخِلُهُمْ جَنَّاتٍ تَجْرِي مِنْ تَحْتِهَا الْأَنْهَارُ خَالِدِينَ فِيهَا ۚ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمْ وَرَضُوا عَنْهُ ۚ أُولَٰئِكَ حِزْبُ اللَّهِ ۚ أَلَا إِنَّ حِزْبَ اللَّهِ هُمُ الْمُفْلِحُونَ
laa tajidu qoumay yu`minuuna billaahi wal-yaumil-aakhiri yuwaaadduuna man ḥaaaddalloha wa rosuulahuu walau kaanuuu aabaaa`ahum au abnaaa`ahum au ikhwaanahum au 'asyiirotahum, ulaaa`ika kataba fii quluubihimul-iimaana wa ayyadahum biruuḥim min-h, wa yudkhiluhum jannaatin tajrii min taḥtihal-an-haaru khoolidiina fiihaa, rodhiyallohu 'an-hum wa rodhuu 'an-h, ulaaa`ika ḥizbulloh, alaaa inna ḥizballohi humul-mufliḥuun
ARTI
Engkau (Muhammad) tidak akan mendapatkan suatu kaum yang beriman kepada Allah dan hari akhirat, saling berkasih sayang dengan orang-orang yang menentang Allah dan Rasul-Nya, sekalipun orang-orang itu bapaknya, anaknya, saudaranya, atau keluarganya. Mereka itulah orang-orang yang dalam hatinya telah ditanamkan Allah keimanan dan Allah telah menguatkan mereka dengan pertolongan yang datang dari Dia. Lalu dimasukkan-Nya mereka ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, mereka kekal di dalamnya. Allah rida terhadap mereka dan mereka pun merasa puas terhadap (limpahan rahmat)-Nya. Merekalah golongan Allah. Ingatlah, sesungguhnya golongan Allah itulah yang beruntung.