Nabi Sulaiman Alaihissalam Mendapatkan Cobaan Dari Allah

Surat Sad : 30

وَوَهَبْنَا لِدَاوُودَ سُلَيْمَانَ ۚ نِعْمَ الْعَبْدُ ۖ إِنَّهُ أَوَّابٌ

wa wahabnaa lidaawuuda sulaimaan, ni'mal-'abd, innahuuu awwaab

ARTI

Dan kepada Dawud Kami karuniakan (anak bernama) Sulaiman, dia adalah sebaik-baik hamba. Sungguh, dia sangat taat (kepada Allah).

Surat Sad : 31

إِذْ عُرِضَ عَلَيْهِ بِالْعَشِيِّ الصَّافِنَاتُ الْجِيَادُ

iż 'uridho 'alaihi bil-'asyiyyish-shoofinaatul-jiyaad

ARTI

(Ingatlah) ketika pada suatu sore dipertunjukkan kepadanya (kuda-kuda) yang jinak, (tetapi) sangat cepat larinya,

Surat Sad : 32

فَقَالَ إِنِّي أَحْبَبْتُ حُبَّ الْخَيْرِ عَنْ ذِكْرِ رَبِّي حَتَّىٰ تَوَارَتْ بِالْحِجَابِ

fa qoola inniii aḥbabtu ḥubbal-khoiri 'an żikri robbii, ḥattaa tawaarot bil-ḥijaab

ARTI

maka dia berkata, "Sesungguhnya aku menyukai segala yang baik (kuda), yang membuat aku tersibukkan dari ingat akan (kekuasaan) Tuhanku, sampai matahari terbenam."

Surat Sad : 33

رُدُّوهَا عَلَيَّ ۖ فَطَفِقَ مَسْحًا بِالسُّوقِ وَالْأَعْنَاقِ

rudduuhaa 'alayy, fa thofiqo mas-ḥam bis-suuqi wal-a'naaq

ARTI

"Bawalah semua kuda itu kembali kepadaku." Lalu dia mengusap-usap kaki dan leher kuda itu.

Surat Sad : 34

وَلَقَدْ فَتَنَّا سُلَيْمَانَ وَأَلْقَيْنَا عَلَىٰ كُرْسِيِّهِ جَسَدًا ثُمَّ أَنَابَ

wa laqod fatannaa sulaimaana wa alqoinaa 'alaa kursiyyihii jasadan ṡumma anaab

ARTI

Dan sungguh, Kami telah menguji Sulaiman dan Kami jadikan (dia) tergeletak di atas kursinya sebagai tubuh (yang lemah karena sakit), kemudian dia bertobat.

Surat Sad : 35

قَالَ رَبِّ اغْفِرْ لِي وَهَبْ لِي مُلْكًا لَا يَنْبَغِي لِأَحَدٍ مِنْ بَعْدِي ۖ إِنَّكَ أَنْتَ الْوَهَّابُ

qoola robbighfir lii wa hab lii mulkal laa yambaghii li`aḥadim mim ba'dii, innaka antal-wahhaab

ARTI

Dia berkata, "Ya Tuhanku, ampunilah aku dan anugerahkanlah kepadaku kerajaan yang tidak dimiliki oleh siapa pun setelahku. Sungguh, Engkaulah Yang Maha Pemberi."

Surat Sad : 36

فَسَخَّرْنَا لَهُ الرِّيحَ تَجْرِي بِأَمْرِهِ رُخَاءً حَيْثُ أَصَابَ

fa sakhkhornaa lahur-riiḥa tajrii bi`amrihii rukhooo`an ḥaiṡu ashoob

ARTI

Kemudian Kami tundukkan kepadanya angin yang berhembus dengan baik menurut perintahnya ke mana saja yang dikehendakinya,

Surat Sad : 37

وَالشَّيَاطِينَ كُلَّ بَنَّاءٍ وَغَوَّاصٍ

wasy-syayaathiina kulla bannaaa`iw wa ghowwaash

ARTI

dan (Kami tundukkan pula kepadanya) setan-setan, semuanya ahli bangunan dan penyelam,

Surat Sad : 38

وَآخَرِينَ مُقَرَّنِينَ فِي الْأَصْفَادِ

wa aakhoriina muqorroniina fil-ashfaad

ARTI

dan (setan) yang lain yang terikat dalam belenggu.

Surat Sad : 39

هَٰذَا عَطَاؤُنَا فَامْنُنْ أَوْ أَمْسِكْ بِغَيْرِ حِسَابٍ

haażaa 'athooo`unaa famnun au amsik bighoiri ḥisaab

ARTI

Inilah anugerah Kami, maka berikanlah (kepada orang lain) atau tahanlah (untuk dirimu sendiri) tanpa perhitungan.

Surat Sad : 40

وَإِنَّ لَهُ عِنْدَنَا لَزُلْفَىٰ وَحُسْنَ مَآبٍ

wa inna lahuu 'indanaa lazulfaa wa ḥusna ma`aab

ARTI

Dan sungguh, dia mempunyai kedudukan yang dekat pada sisi Kami dan tempat kembali yang baik.