Pembalasan Terhadap Pengingkaran Dan Penerimaan Wahyu

Surat Yunus : 19

وَمَا كَانَ النَّاسُ إِلَّا أُمَّةً وَاحِدَةً فَاخْتَلَفُوا ۚ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَبِّكَ لَقُضِيَ بَيْنَهُمْ فِيمَا فِيهِ يَخْتَلِفُونَ

wa maa kaanan-naasu illaaa ummataw waaḥidatan fakhtalafuu, walau laa kalimatun sabaqot mir robbika laqudhiya bainahum fiimaa fiihi yakhtalifuun

ARTI

Dan manusia itu dahulunya hanyalah satu umat, kemudian mereka berselisih. Kalau tidak karena suatu ketetapan yang telah ada dari Tuhanmu, pastilah telah diberi keputusan (di dunia) di antara mereka, tentang apa yang mereka perselisihkan itu.

Surat Yunus : 20

وَيَقُولُونَ لَوْلَا أُنْزِلَ عَلَيْهِ آيَةٌ مِنْ رَبِّهِ ۖ فَقُلْ إِنَّمَا الْغَيْبُ لِلَّهِ فَانْتَظِرُوا إِنِّي مَعَكُمْ مِنَ الْمُنْتَظِرِينَ

wa yaquuluuna lau laaa unzila 'alaihi aayatum mir robbih, fa qul innamal-ghoibu lillaahi fantazhiruu, innii ma'akum minal-muntazhiriin

ARTI

Dan mereka berkata, "Mengapa tidak diturunkan kepadanya (Muhammad) suatu bukti (mukjizat) dari Tuhannya?" Katakanlah, "Sungguh, segala yang gaib itu hanya milik Allah, sebab itu tunggu (sajalah) olehmu. Ketahuilah aku juga menunggu bersama kamu."