Abu Bakar, Umar, dan Utsman ra. Diberitakan Menjadi Ahli Surga
Abu Musa Al-Asy’ari menceritakan bahwa hari itu setelah berwudhu di rumahnya, ia pergi dengan niat ingin selalu mendampingi Rosululloh Saw. Lalu ia mendapati Nabi Saw sedang duduk di tepi kolam dengan merendam kedua kakinya hampir selutut.
Setelah mengucapkan salam dan dijawab oleh beliau, Abu Musa ra. duduk di belakang pintu masuk tempat Rosululloh berada. “Hari ini saya benar-benar ingin menjaga pintu Rosululloh Saw,” cetusnya lagi dalam hati.
Tidak lama kemudian terdengar pintu diketuk dari luar. “Siapakah engkau?” tanya Abu Musa. “Abu Bakar.” “Tunggulah sebentar,” jawab Abu Musa. Lalu ia menghampiri Nabi Saw, “Ya Rosululloh,
Abu Bakar minta izin untuk masuk.” “Izinkanlah,” jawab Nabi Saw. “Dan gembirakan dengan surga.” (Maksudnya adalah sampaikanlah berita gembira bahwa dia kelak menjadi ahli surga).
Abu Musa segera membukakan pintu untuk Abu Bakar ra. “Masuklah, Rosululloh Saw menggembirakanmu dengan surga.” Abu Bakar ra.
pun masuk. Lalu ia duduk di sebelah kanan Nabi Saw dan turut merendam kakinya sebagaimana yang dilakukan Nabi Saw.
Tidak lama kemudian datang pula Umar ra. Abu Musa ra. segera memberitahukannya kepada Nabi Saw. Setelah memberi salam dan dijawab beliau, Abu Musa melaporkan, “Ya Rosululloh, Umar minta izin untuk masuk.”
“Izinkanlah,” jawab Nabi Saw “Dan gembirakan dengan surga.” “Masuklah, Rosululloh Saw menggembirakanmu dengan surga,”ujar Abu Musa ra. Umar duduk di sebelah kiri Rosululloh Saw dan ikut merendam kakinya hingga hampir selutut.
Selisih beberapa waktu kemudian datanglah Utsman bin Affan. Abu Musa juga memintakan izin kepada Rosululloh Saw dan beliau bersabda,
“Izinkan dia masuk, dan gembirakan pula dia dengan surga, tetapi dia nanti akan terkena musibah.” Abu Musa ra. mempersilakan Utsman masuk dan memberitahukan pesan Rosululloh Saw.
Lalu Utsman masuk menghampiri Nabi Saw. Karena lebar kolam tersebut hanya cukup ditempati oleh Nabi Saw, Abu Bakar ra., dan Umar ra., maka Utsman duduk di hadapan sebelah kiri mereka.” (HR. Bukhori)
Keterangan: Sa’id bin Al-Musayyab menafsirkan posisi duduk Nabi Saw dengan ketiga sahabat terdekatnya itu,
dengan posisi kuburan mereka. Sedangkan sabda Nabi Saw “…tetapi ia nanti akan terkena musibah”,
ditanggapi oleh Utsman dengan memuji-Nya, “Hanya Alloh-lah yang dapat dimintai pertolongan.”