Ancaman bagi Peminta-minta (2)

Muhammad Rosululloh Saw bersabda, “Barangsiapa membuka pintu meminta-minta bagi dirinya padahal ia tidak dalam keadaan terjepit yang menekan dirinya atau keluarganya,

maka Alloh akan bukakan pintu kesusahan pada dirinya dari arah yang tidak disangka-sangka.” (HR. Baihaqi)

Keterangan: Yang senantiasa meminta, dan selalu diberi oleh orang yang dimintanya, cenderung menjadi pemalas.

Akibatnya, dalam pikirannya terlintas, pasti akan ada yang memberinya jika ia memerlukan sesuatu.

Dengan demikian, otaknya tidak pernah dipakai berpikir tentang usaha apa yang sebaiknya ia lakukan.

Karena tidak pernah dipakai berpikir, otaknya menjadi tumpul. Suatu ketika orang yang selalu memberinya,

pasti akan jengkel atau meninggal dunia. Dengan demikian, kepada siapa lagi ia akan meminta?

Dan, jika tidak ada yang memenuhi permintaannya, tentu ia menghadapi kesulitan bagaimana menutupi kebutuhannya.

Inilah yang dimaksud dengan “membuka pintu meminta-minta padahal tidak terpaksa, maka Alloh bukakan pintu kesusahan”.