Anjuran Menggilir Istri-istri secara Adil

Anas ra. menceritakan, Rosululloh Saw memunyai sembilan orang

istri. Apabila beliau menggilir mereka, baru kembali ke istri perta Apabila beliau menggilir mereka, baru kembali ke istri pertama

setelah hari kesembilan. Biasanya mereka (para istri) berk Biasanya mereka (para istri) berkumpul

setiap malam di rumah istri yang sedang beliau datangi. Suatu

malam, ketika beliau sedang giliran di rumah ‘Aisyah, Zainab datang.

Rosululloh Saw mengulurkan tangannya kepada Zainab.

“Ini Zainab,” protes ‘Aisyah. Karena itu Rosululloh Saw

menarik tangannya kembali. Maka terjadilah pertengkaran antara

‘Aisyah dan Zainab, padahal sudah datang iqomat untuk sholat.

Kebetulan Abu Bakar (ayah ‘Aisyah) sedang lewat di situ dan ia

mendengar suara keduanya bertengkar.

“Ya Rosululloh,” panggil Abu Bakar. “Keluarlah sholat. Tutup

mulut mereka dengan tanah.”

Rosululloh Saw keluar pergi sholat. Pikir ‘Aisyah, setelah

sholat tentu Abu Bakar akan datang memarahiku. Ternyata benar.

Usai sholat Abu Bakar mendatangi ‘Aisyah dan menegurnya,

“Begitukah kiranya perbuatanmu.” (HR. Muslim)

Keterangan:Nabi Muhammad Rosululloh Saw menikahi 11 orang wanita.

Tentu saja hal itu Nabi Saw lakukan bukan untuk menyalurkan

nafsu seks, sebab 10 di antara wanita tersebut Nabi nikahi ketika

mereka sudah menjanda dan usia mereka telah tua-renta. Jadi, tujuan

Nabi Saw menikahi mereka adalah semata-mata untuk menyebarluaskan

hukum-hukum Islam yang berkaitan erat dengan

masalah kewanitaan. Misalnya, tentang haid/menstruasi, melahirkan,

nifas, dan lain sebagainya. Dengan kata lain untuk mencetak

guru-guru wanita dalam bidang hukum-hukum Islam yang sangat

dibutuhkan oleh kaum wanita.

Mengapa? Karena pada masa itu banyak wanita yang merasa

malu bertanya langsung kepada Nabi Saw tentang masalah wanita

dan keluarga. Selain itu, menikahi wanita sampai 11 orang dalam

waktu bersamaan ini merupakan pengecualian bagi Rosululloh

Saw, sedangkan umatnya tidak diperbolehkan.