Anjuran Patuh pada Pemimpin (2)

Abu Huroiroh ra. menyatakan, Muhammad Rosululloh Saw bersabda, “Barangsiapa yang taat kepadaku, berarti dia sudah taat kepada Alloh. Dan barangsiapa yang durhaka kepadaku, berarti dia durhaka kepada Alloh.

Barangsiapa yang taat kepada pemimpin yang kuangkat, berarti dia taat kepadaku. Dan barangsiapa yang durhaka kepada pemimpin itu, berarti dia durhaka kepadaku.

Pemimpin itu hanyalah sebagai tameng, dia diperangi dari belakang, dan dia ditakuti. Lalu jika dia menyuruh takwa kepada Alloh dan adil, maka dia mendapat pahala karena itu.

Dan jika dia mengatakan selainnya, sesungguhnya dia memikul bahayanya (dosanya).” (HR. Jama’ah Ahli Hadits)

Keterangan: Ada tiga hal penting yang ditegaskan dalam hadits tersebut. Yang dimaksud taat kepada Rosululloh Saw

adalah menerapkan semua ajaran yang telah beliau sampaikan dalam kehidupan sehari-hari.

Sebaliknya, yang tergolong durhaka kepada beliau ialah orang yang perilakunya menyimpang dari tuntunannya.

Untuk saat ini memang tidak ada pemimpin yang diangkat • langsung oleh Muhammad Rosululloh Saw.

Namun, pengertian dari “pemimpin yang diangkat Rosululloh Saw” adalah pemimpin yang telah diangkat secara sah

oleh mayoritas anggota masyarakat Islam. Pada sebuah negara,

berarti orang yang telah diangkat oleh mayoritas wakil-wakil rakyatnya.

Karena orang yang diangkat tersebut telah memenuhi kriteria-kriteria yang ditetapkan.

Maksud dari “pemimpin itu sebagai tameng, adalah bahwa • pemimpin harus bisa melindungi segenap hak orang-orang yang dipimpinnya.

Dengan pengertian, setiap pemimpin wajib memberi rasa aman dan menjamin hak-hak orang yang dipimpinnya terlaksana dengan baik.