Boleh Berijtihad
Muadz bin Jabal ra. mengisahkan, ketika Muhammad Rosululloh Saw mengutusnya ke Yaman beliau bertanya kepadanya, “Apa yang akan kamu lakukan jika dihadapkan kepadamu suatu masalah?” Muadz bin Jabal ra.
menjawab, “Aku putuskan dengan hukum yang ada di Al-Qur’an.” “Jika tidak ada hukumnya di dalam Al Qur’an?” tanya Nabi Saw. Mu’adz katakan, “Aku putuskan berdasarkan Sunnah Rosul Saw.”
Rosululloh Saw bertanya kembali, “Jika tidak ada hukumnya dalam As-Sunnah?” “Aku akan berijtihad dengan mendapatkan,” tegas Muadz bin Jabal ra. Muhammad Rosululloh Saw menepuk dadanya.
“Segala puji bagi Alloh yang telah memberikan tauik kepada utusan Rosul-Nya, demi keridhoan Alloh dan Rosul-Nya.” (HR. Ahmad, Abu Daud, Tirmidzi, dan Al-Baihaqi)
Keterangan: Ijtihad adalah usaha yang sungguh-sungguh dengan mengerahkan segala kemampuan nalar untuk menyelidiki
dan menetapkan hukum suatu perkara berdasarkan Al-Qur’an dan hadits.
Suatu contoh adalah mengapa meminum minuman beralkohol diharamkan? Padahal, Al-Qur’an tidak menjelaskan soal alkohol.
Setelah menyelidiki dengan cermat dan mempelajari ayat-ayat Al-Qur’an dan hadits,
maka para ulama meng-qiyas-kan sifat minuman beralkohol itu sama dengan khomar,
yakni memabukkan. Dan, khomar telah diharamkan dalam Al-Qur’an. “Hai orang-orang yang beriman sesungguhnya (meminum) khomar,
berjudi (berkorban untuk berhala) dan mengundi nasib, adalah perbuatan keji dari setan.
Maka jauhilah agar kamu beruntung.” (QS. 5/Al-Maidah: 90). Dan, qiyas (menyamakan sesuatu dengan)
itu merupakan salah satu bentuk ijtihad. Tidak semua orang dibenarkan melakukan ijtihad.
Seseorang yang melakukan ijtihad haruslah memiliki delapan persyaratan pokok sebagaimana dinyatakan oleh Yusuf Qordowi:
Memahami ayat-ayat Al-Qur’an dengan • asbabun nuzulnya (yakni sebab-sebab turunnya ayat Al-Qur’an),
ayat-ayat nasikh dan mansukh (yang menghapuskan dan yang dihapus). Memahami hadits dan
• asbabul wurudnya (sebab-sebab munculnya hadits). Menguasai bahasa Arab.
• Mengetahui tempat-tempat • ijmak. Memahami ushul iqih.• Memahami maksud-maksud syariat.
• Memahami masyarakat dan adat-istiadatnya.• Bersifat adil dan takwa.• Selain syarat-syarat tersebut di atas,
para ulama menambahkan tiga syarat lain, yaitu: Menguasai ilmu ushuluddin/tauhid/aqidah
(salah satu ca-• bang dari ilmu-ilmu keislaman yang membahas pokok-pokok keyakinan dalam Islam.
Memahami ilmu • mantik (logika). Menguasai cabang-cabang iqih.•