Boleh Mengadakan Kebiasaan Baik

Muhammad Rosululloh Saw bersabda, “Barangsiapa yang me ngadakan dalam Islam kebiasaan baik, maka dia memperoleh pahala dan mendapatkan bagian pahala orang yang turut mengamalkannya tanpa mengurangi pahala-pahala mereka.

Dan barangsiapa dalam Islam me ngadakan kebiasaan buruk, maka ia berdosa dan mendapatkan dosa-dosa dari orang-orang yang mengikuti kebiasaan jelek tersebut, tanpa mengurangi dosa mereka.” (HR. Muslim)

Keterangan: Salah satu kebiasaan baik yang diadakan oleh umat Islam selama ini adalah tahlil.

Sungguh majelis/pertemuan untuk tahlil itu adalah sangat baik. Sebab, diisi dzikir kepada Alloh secara bersamasama

dengan melafalkan kalimat-kalimat yang memang diperintahkan untuk melafalkannya.

Misalnya, membaca surat Yaa Siin, bukankah Alloh SWT memerintahkan kita membaca Al-Qur’an? Lalu,

membaca kalimat thoyyibah, tasbih, takbir, dan sholawat, bukankah kita memang diperintahkan melafalkan semua bacaan tersebut

sebagaimana yang dilakukan oleh Nabi Saw dan para sahabatnya? Jadi, tahlil ini ada dasarnya,

sesuatu yang ada dalilnya, dan sesuai dengan petunjuk Nabi Saw, bukan bid’ah.

Manfaat lain dari diadakannya jama’ah tahlil secara rutin (entah seminggu sekali atau dua minggu sekali)

adalah sebagai sarana silaturahmi menyambung tali persaudaraan. Kemudian,

usai acara tahlil biasanya kita saling tukar pikiran membahas masalah umat.

Anehnya, majelis yang banyak manfaatnya semacam ini dipersoalkan. Mari kita berpikir jernih dan objektif.