Hanya Tuan Rumah yang Berhak Mempersilakan

Abu Mas’ud Al-Anshori ra. mengisahkan, ada seorang laki-laki dari golongan Anshor bernama Abu Syu’aib

yang memunyai seorang pelayan tukang daging.

Suatu hari Abu Syu’aib bertemu Rosululloh Saw

dan mengetahui dari wajah beliau bahwa beliau lapar. “Kasihan,” komentar Abu Syu’aib kepada pelayannya.

Lalu ia memerintahkan, “Siapkanlah hidangan untuk lima orang. Aku hendak mengundang Rosululloh Saw beserta empat orang lainnya.”

Setelah makanan terhidang, Muhammad Rosululloh Saw tiba beserta empat orang lainnya,

dan seorang lagi yang mengikuti mereka.

Tatkala sampai di pintu (rumah Abu Syu’aib) beliau berkata, “Kawan ini mengikuti kami. Jika dia engkau izinkan ikut makan, silakan.

Apabila tidak (engkau izinkan), biarlah dia pulang.” “Jangan (pulang),” cegah Abu Syu’aib. “Tentu aku izinkan (ikut makan), ya Rosululloh.” (HR. Muslim)