Keutamaan Abdulloh bin Abbas ra.

Abdulloh bin Abbas ra. menceritakan, Kholifah Umar ra. memasukkannya ke dalam (golongan) orang tua ahli Badar, maka di antara mereka yang tidak menyukai keputusan itu bertanya, “Mengapa orang (anak muda) ini dimasukkan ke dalam kumpulan kami,

sedangkan kami memunyai anak yang seusia dengannya (namun tidak dimasukkan juga)?” “Sungguh dia orang yang kalian ketahui sendiri (maksudnya, kualitas ilmu dan keislamannya),”

jawab Umar ra. diplomatis. Maka suatu hari Kholifah Umar ra. mengundang Abdulloh bin Abbas ra. bersama-sama dengan mereka (para orang tua ahli Badar).

Ibnu Abbas ra. sudah merasa bahwa Umar ra. mengundangnya di majelis orang tua itu tidak lain untuk menunjukkan keutamaannya kepada mereka.

Dan ternyata benar. Kholifah Umar ra. bertanya kepada seluruh yang hadir, “Bagaimana pendapat kalian dengan irman Alloh SWT, ‘Apabila telah datang pertolongan Alloh dan kemenangan?’ (QS. 48/Al-Fath: 1).”

Sebagian di antara mereka mengatakan, “Kita diperintahkan untuk memuji Alloh dan meminta ampunan kepada-Nya apabila kita mendapatkan pertolongan dan kemenangan.”

Sebagian yang lain hanya terdiam. Lalu Umar ra. bertanya kepada Abdulloh bin Abbas ra. “Apakah demikian juga pendapatmu, hai Ibnu Abbas?” “Tidak,” tegas Abdulloh ra.

“Lalu apa pendapatmu?” Abdulloh bin Abbas ra. menjelaskan, “Hal itu mengisyaratkan (dekatnya saat) ajal Rosululloh Saw yang diberitahukan oleh Alloh kepadanya. Alloh berirman:

‘‘Apabila telah datang pertolongan Alloh dan kemenangan, maka hal itu merupakan alamat (dekatnya) ajalmu, karena itu bertasbihlah dengan memuji Tuhanmu dan mintalah ampunan kepada-Nya.

Sungguh Dia Maha Penerima Tobat.” Kholifah Umar ra. menyatakan, “Aku tidak memiliki penafsiran lain mengenai ayat itu, kecuali seperti apa yang baru saja engkau katakan.” (HR. Bukhori, Tirmidzi, dan Ahmad)