Khodijah binti Khuwailid ra. Membuat ‘Aisyah ra. Cemburu
Aisyah ra. mengungkapkan, “Saya tidak pernah cemburu terhadap istri-istri Nabi Saw yang lain, kecuali terhadap Khodijah ra. Padahal, saya tidak pernah berjumpa dengannya, tetapi karena Nabi sering menyebut-nyebutnya.
Beliau juga sering menyembelih kambing kemudian memotongnya menjadi beberapa bagian, dan mengirimkannya kepada kenalan-kenalan Khodijah. Saya sering mengatakan kepada beliau, ‘Seolah-olah di dunia ini tidak ada wanita selain Khodijah’.
Maka beliau menjawab, ‘Sesungguhnya Khodijah itu begini dan begitu. Juga hanya dengan dialah aku dikaruniai anak.’” (HR. Bukhori dan Muslim)
Keterangan: Khodijah adalah seorang janda kaya raya, dan terkenal berakhlak mulia. Sebelum menikah dengan Nabi Muhammad Saw
Khodijah sudah dua kali menikah. Pertama ia menikah dengan Abu Halal Annabbasy bin Zuroroh.
Pernikahan mereka dikarunia seorang anak bernama Halal. Setelah Abu Halal meninggal, ia menikah dengan Atiq bin Abid al Makhzumi.
Sesudah suami keduanya meninggal, beberapa pemuka Suku Quraisy melamarnya.
Namun, Khodijah menolak mereka dengan baik lantaran mereka hanya memandang kekayaannya dan kedudukannya sebagai wanita terpandang.
Setelah mengetahui ketampanan dan keagungan pribadi Muhammad Saw, Khodijah menyatakan rasa kagum,
dan cinta, lalu melamarnya. Pernikahan mereka disaksikan oleh Abu Tholib dari pihak Muhammad Saw dan Umar bin Asad
dari pihak Khodijah. Usia Khodijah kala itu 40 tahun, sedangkan Nabi Saw berumur 25 tahun.
Perkawinan mereka berlangsung selama 25 tahun, dan dikaruniai enam anak: dua putra (Al-Qosim dan Abdulloh)
yang meninggal dunia sewaktu masih kecil dan empat putri (Zainab, Ruqoyyah, Ummi Kaltsum, dan Fatimah).
Muhammad Rosululloh Saw menyembelih kambing dan membagi-bagikan kepada karib kerabat Khodijah,
tidak lain untuk melanjutkan kekerabatan mereka. Tentu ini tidak lepas
dari rasa ingin menghargai Khodijah yang telah memberikan sumbangan yang cukup besar terhadap syiar Islam.