Nadzar Tak Menolak Apa pun

Ibnu Umar ra. mengutarakan, Rosululloh Saw melarang (seseorang) bernadzar sambil menerangkan, “Nadzar itu tidak bisa menolak suatu apa pun.

Dan sesungguhnya nadzar itu

hanya dikeluarkan dari seorang yang kikir.” (HR. Jama’ah Ahli Hadits, kecuali Tirmidzi)

Keterangan: Hadits di atas mejelaskan dua hal: Nadzar tidak bisa menolak suatu apa pun.

• Ada memang seseorang yang dikehendaki sakit oleh Alloh SWT dalam waktu yang cukup lama.

Karena itu, ia bernadzar, “Aku akan menyantuni sepuluh fakir miskin jika sembuh nanti.”

Kemudian dia sembuh, lalu ia berkeyakinan nadzarnya itulah yang membuatnya disembuhkan oleh Alloh SWT.

Padahal sakit atau sembuh itu semata-mata kehendak Alloh SWT.

Jadi, nadzar tidak berpengaruh sedikit pun, karena itu Rosululloh Saw melarang umatnya bernadzar.

Nadzar mencerminkan seseorang itu kikir.• Manusia sering baru menyadari jika dirinya pelit setelah mendapat musibah.

Salah satunya orang yang tertimpa sakit tadi, dia bernadzar akan menyantuni fakir miskin jika Alloh SWT

memberinya kesembuhan. Ada juga orang yang bernadzar akan menyumbang panti asuhan apabila dia mendapatkan proyek.

Ini menandakan bahwa jika tidak mendapat proyek, dia tidak berkeinginan menyumbang panti asuhan.

Benarlah Rosululloh Saw bahwa “nadzar itu hanya dikeluarRosululloh Saw bahwa

“nadzar itu hanya dikeluar Saw bahwa “nadzar itu hanya dikeluarkan dari seorang yang kikir”.