Pemimpin yang Dzolim Kelak Memperoleh Siksa Paling Pedih

Abdulloh bin Mas’ud ra. mengutarakan, Rosululloh Saw bersabda, “Penghuni neraka yang mendapatkan siksa paling pedih pada hari kiamat ialah:

yang membunuh nabi atau dibunuh oleh nabi; dan pemimpin yang dzolim.” (HR. Thobroni)

Keterangan: Setiap pejabat, baik itu tingkat RT maupun tingkat nasional, pada akhir masa tugasnya

harus mempertanggungjawabkan hasil kerjanya kepada masyarakat. Meskipun demikian,

ia masih harus mempertanggungjawabkannya juga kepada Alloh SWT pada hari kiamat kelak.

Yang harus kita renungkan, mungkin saja pertanggungjawaban kita diterima dengan baik oleh masyarakat.

Mengapa? Sebab manusia mudah dikelabui, sehingga kita dapat menggunakan segala cara untuk menutupi kegagalan

dan kedzoliman atau kecurangan-kecurangan yang pernah kita perbuat. Tetapi, apakah pertanggungjawaban

dari tugas kita nanti akan diterima oleh Alloh SWT? Belum tentu. Karena Alloh SWT Maha Mengetahui.

Pada saat perhitungan amal di akhirat nanti, kita semua—terutama para pemimpin—akan menghadapi dua hal:

Segala kecurangan yang pernah kita lakukan akan dibuka oleh • Alloh SWT.

Orang-orang yang pernah kita rugikan dan tidak berani • menuntut balas, pada saat itu mengajukan klaim ganti rugi.

Semua kecurangan dan permintaan ganti rugi tersebut akan diambilkan dari amal kebaikan kita sendiri.

Sehingga, boleh jadi setelah ditotal, kita akan menjadi orang yang merugi.

Yakni, tidak memiliki sisa pahala amal kebaikan sedikit pun karena sudah dipakai untuk menutupi dosa-dosa kita.

Jika sudah demikian keadaannya, yang kita punya tinggal dosa-dosa kita.

Itulah sebabnya, selama hidup di dunia usahakan senantiasa berbuat kebaikan, dan semaksimal mungkin berupayalah untuk tidak berbuat dosa.