Takbir dan Mengangkat Tangan
Salim bin Abdulloh bin Umar ra. menceritakan, “Apabila Rosululloh Saw berdiri hendak sholat, beliau angkat kedua tangannya hingga sejajar dengan kedua bahunya sambil membaca takbir.
Jika akan ruku’, beliau lakukan pula seperti itu. Begitu juga ketika bangkit dari ruku’. Tetapi beliau tidak melakukannya ketika mengangkat kepala dari sujud.” (HR. Muslim)
Keterangan: Saat takbirotul ihrom hendaklah disertai dengan berniat dalam hati. Jadi, niat adalah syarat sahnya sholat.
Misalnya, ketika kita sholat Maghrib berjama’ah dan menjadi makmum, maka niatkan
“Aku niat sholat Maghrib bermakmum karena Alloh Ta’ala”. Jika menjadi imam, maka kata
“bermakmum” diganti “imaman”. Apabila kita sholat sendirian, tidak memakai kata imaman atau makmuman.
Suatu contoh, “Aku niat sholat Magrib karena Alloh Ta’ala. Jika hati kita tidak siap karena banyak pikiran misalnya,
agak sulit memang takbir sekaligus niat dalam hati. Untuk membimbing hati, tidak ada salahnya
sebelum takbir mengucapkan niat sholat dengan lisan dan lirih. Hadits di atas menerangkan dua hal.
Ucapan takbir • Alloohu Akbar yang dibarengi dengan mengangkat tangan adalah ketika takbirotul ihrom,
ketika akan ruku’, dan pada waktu akan bangkit dari ruku’ untuk i’tidal. Yang dimaksud dengan “angkat kedua tangannya
hingga sejajar dengan kedua bahunya” adalah ketika mengangkat tangan,
lengan kita sejajar dengan bahu. Kedua telapak tangan kita dalam keadaan terbuka dan sejajar dengan telinga.