Ummu Haram ra. Termasuk Syuhada

Ummu Haram ra. menceritakan bahwa suatu siang Nabi Muhammad Saw mendatangi rumahnya. Beliau sempat tidur (istirahat siang) beberapa saat, dan terbangun dengan tersenyum.

“Ya Rosululloh, apa yang menyebabkan engkau tersenyum? Demi ayah dan ibuku yang kujadikan tebusan bagimu (ceritakanlah),” tanya Ummi Haram ra.

Muhammad Rosululloh Saw menceritakan, “Aku telah bermimpi melihat suatu kaum dari umatku. Mereka (berangkat berperang di jalan Alloh) meniti jalan laut seperti halnya raja-raja yang duduk di atas singgasananya.”

“Doakanlah kepada Alloh agar Dia menjadikan diriku salah seorang di antara mereka,” pinta Ummu Haram ra. “Engkau adalah salah seorang di antara mereka,” jelas Nabi Saw Beberapa saat kemudian, Rosululloh Saw tidur kembali dan terbangun seraya tersenyum.

Ketika Ummi Haram ra. menanyakan penyebabnya, beliau memberikan jawaban sebagaimana jawabannya yang semula. Ummu Haram ra.

kembali meminta, “Doakanlah kepada Alloh agar Dia menjadikan diriku salah seorang di antara mereka.” “Engkau termasuk orang-orang pertama yang mengalaminya,” tegas Nabi Muhammad Saw.

Perawi hadits ini menerangkan bahwa selang beberapa waktu lamanya, Ummu Haram ra. dinikahi oleh Ubadah bin Shomit ra. dan membawanya pergi berperang melewati jalan laut.

Tatkala telah berlabuh di suatu tempat, diberikan seekor beghol (peranakan kuda dan keledai) kepada Ummu Haram ra. Lalu ia menaikinya. Tetapi beghol itu menjatuhkannya hingga Ummu Haram meninggal dunia.” (HR. Lima Ahli Hadits)

Keterangan: Ummu Haram ra. adalah bibi sahabat Anas bin Malik ra. dari kalangan Bani Najjar yang tidak lain adalah paman-paman ayah Nabi Muhammad Saw

(yaitu Sayyid Abdulloh). Nabi Muhammad Rosululloh Saw tidak pernah memasuki rumah orang lain lalu tidur di dalamnya

kecuali hanya rumah Ummu Haram dan saudara perempuannya, yaitu ibu sahabat Anas bin Malik ra., sebab keduanya termasuk paman dan bibi Nabi Saw.