Ketentuan Air Untuk Berwudhu dan Mandi Jinabah

عَنْ سَفِينَةَ قَالَ كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَتَوَضَّأُ بِالْمُدِّ وَيَغْتَسِلُ بِالصَّاعِ

216-267. Dari Safinah, dia berkata, "Rasulullah SAW berwudhu dengan satu mud air dan mandi jinabah (hadats besar) dengan satu sha' air." Shahih: Shahih Abu Daud (82).

عَنْ عَائِشَةَ قَالَتْ كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَتَوَضَّأُ بِالْمُدِّ وَيَغْتَسِلُ بِالصَّاعِ

217-268. Dari Aisyah, dia berkata, "Rasulullah SAW berwudhu dengan satu mud air dan mandi jinabah dengan satu sha' air." Shahih: Shahih Abu Daud.

عَنْ جَابِرٍ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ يَتَوَضَّأُ بِالْمُدِّ وَيَغْتَسِلُ بِالصَّاعِ

218-269. Dari Jabir, bahwa Rasulullah SAW berwudhu' dengan satu mud air dan mandi jinabah dengan satu sha' air. Shahih: Shahih Abu Daud (83).

عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ مُحَمَّدِ بْنِ عَقِيلِ بْنِ أَبِي طَالِبٍ عَنْ أَبِيهِ عَنْ جَدِّهِ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُجْزِئُ مِنْ الْوُضُوءِ مُدٌّ وَمِنْ الْغُسْلِ صَاعٌ فَقَالَ رَجُلٌ لَا يُجْزِئُنَا فَقَالَ قَدْ كَانَ يُجْزِئُ مَنْ هُوَ خَيْرٌ مِنْكَ وَأَكْثَرُ شَعَرًا يَعْنِي النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ

219-270. Dari Aqil bin Abu Thalib, dia mengatakan bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Berwudhu dengan satu mud air itu dan mandi jinabah dengan satu sha' air adalah sudah mencukupi."

Kemudian ada seorang lelaki berkata, "Itu tidak mencukupi untuk kami." Aqil berkata, "Sungguh hal itu sudah cukup bagi orang yang lebih mulia dari kamu dan lebih lebat rambutnya, yakni Rasulullah SAW." Shahih: Ash-Shahihah (1991, 2447).