Menutup Tempat Minum

عَنْ جَابِرِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ عَنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنَّهُ قَالَ غَطُّوا الْإِنَاءَ وَأَوْكُوا السِّقَاءَ وَأَطْفِئُوا السِّرَاجَ وَأَغْلِقُوا الْبَابَ فَإِنَّ الشَّيْطَانَ لَا يَحُلُّ سِقَاءً وَلَا يَفْتَحُ بَابًا وَلَا يَكْشِفُ إِنَاءً فَإِنْ لَمْ يَجِدْ أَحَدُكُمْ إِلَّا أَنْ يَعْرُضَ عَلَى إِنَائِهِ عُودًا وَيَذْكُرَ اسْمَ اللَّهِ فَلْيَفْعَلْ فَإِنَّ الْفُوَيْسِقَةَ تُضْرِمُ عَلَى أَهْلِ الْبَيْتِ بَيْتَهُمْ

2770-3473. Dari Jabir bin Abdullah RA, dari Rasulullah SAW, bahwa beliau bersabda, "Tutuplah oleh kalian tempat minum, rapatkanlah tutup teko, matikanlah lampu dan tutuplah pintu.

Karena sesungguhnya syetan tidak akan menyentuh teko dan tidak akan membuka pintu serta tidak akan menyingkap tutup tempayan (yang tertutup). Jika seseorang di antara kalian tidak dapat

(melakukannya) kecuali merentangkan sebatang kayu di atas tempat minumnya dan menyebut nama Allah, maka lakukanlah. Karena sesungguhnya tikus dapat merusak pemilik rumah

dengan membakar rumahnya." Shahih: Al Irwa' (39), Ar-Raudh An-Nadhir (207). Muslim. Telah disebutkan sebelumnya secara ringkas pada hadits no. 366.

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ أَمَرَنَا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِتَغْطِيَةِ الْإِنَاءِ وَإِيكَاءِ السِّقَاءِ وَإِكْفَاءِ الْإِنَاءِ

2771-3474. Dari Abu Hurairah RA, ia berkata, "Rasulullah SAW telah memerintahkan kami untuk menutup tempat air, merapatkan tutup teko, dan menutup rapat-rapat tempat air (tempayan)." Shahih.