Orang yang Haid Tidak Perlu Meng-Qadha Shalat
عَنْ عَائِشَةَ أَنَّ امْرَأَةً سَأَلَتْهَا أَتَقْضِي الْحَائِضُ الصَّلَاةَ قَالَتْ لَهَا عَائِشَةُ أَحَرُورِيَّةٌ أَنْتِ قَدْ كُنَّا نَحِيضُ عِنْدَ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ثُمَّ نَطْهُرُ وَلَمْ يَأْمُرْنَا بِقَضَاءِ الصَّلَاةِ
520-636. Dari Aisyah, bahwa ada seorang perempuan yang bertanya kepadanya, "Apakah orang yang haid itu harus mengqadha shalat?"
Aisyah menjawab, "Apakah engkau ini seorang (pengikut) Khawarij? Sungguh, kami haid di masa Nabi SAW, kemudian kami bersuci. Sedangkan beliau tidak memerintahkan kami untuk mengqadha shalat." Shahih: Shahih Abu Daud (254), Al Irwa" (200). Muttafaq alaih.