Memakai Kulit Binatang yang Telah Disamak
عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ أَيُّمَا إِهَابٍ دُبِغَ فَقَدْ طَهُرَ
2923-3676. Dari Ibnu Abbas RA, ia berkata, "Rasulullah SAW bersabda, 'Kulit apa saja jika telah disamak maka telah suci'." Shahih: Ghayah Al Maram (28), Ar-Raudh An-Nadhir (413). Muslim.
عَنْ مَيْمُونَةَ أَنَّ شَاةً لِمَوْلَاةِ مَيْمُونَةَ مَرَّ بِهَا يَعْنِي النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَدْ أُعْطِيَتْهَا مِنْ الصَّدَقَةِ مَيْتَةً فَقَالَ هَلَّا أَخَذُوا إِهَابَهَا فَدَبَغُوهُ فَانْتَفَعُوا بِهِ فَقَالُوا يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنَّهَا مَيْتَةٌ قَالَ إِنَّمَا حُرِّمَ أَكْلُهَا
2924-3677. Dari Maimunah, bahwa seekor domba (yang telah mati) milik majikan Maimunah —yaitu Nabi SAW— dipikul di hadapan beliau. Domba tersebut telah beliau berikan kepada Maimunah
sebagai sedekah. Maka beliau bersabda, 'Tidakkah mereka mengambil kulitnya dan menyamaknya lalu dapat mereka manfaatkan!' Mereka menjawab, 'Wahai Rasulullah,
sesungguhnya ia telah menjadi bangkai.' Rasulullah bersabda, 'Yang diharamkan adalah memakannya'." Shahih: Ghayah Al Maram (25). Muttafaq 'Alaih.
عَنْ سَلْمَانَ قَالَ كَانَ لِبَعْضِ أُمَّهَاتِ الْمُؤْمِنِينَ شَاةٌ فَمَاتَتْ فَمَرَّ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَلَيْهَا فَقَالَ مَا ضَرَّ أَهْلَ هَذِهِ لَوْ انْتَفَعُوا بِإِهَابِهَا
2925-3678. Dari Salman, ia berkata. "Beberapa dari para istri Nabi SAW memiliki domba,dan mati. Kemudian Rasulullah SAW lewat di dekatnya dan bersabda, 'Tidaklah mengapa pemilik domba ini
jika ingin memanfaatkan kulitnya'." Shahih dengan hadits sebelumnya.