Berbakti kepada Orang Tua dan Berbuat Baik Kepada Anak Perempuan
عَنْ عَائِشَةَ قَالَتْ قَدِمَ نَاسٌ مِنْ الْأَعْرَابِ عَلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالُوا أَتُقَبِّلُونَ صِبْيَانَكُمْ قَالُوا نَعَمْ فَقَالُوا لَكِنَّا وَاللَّهِ مَا نُقَبِّلُ فَقَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَأَمْلِكُ أَنْ كَانَ اللَّهُ قَدْ نَزَعَ مِنْكُمْ الرَّحْمَةَ
2971-3732. Dari Aisyah RA, ia berkata, "Orang-orang Arab Badui pernah datang menemui Nabi SAW. Mereka lantas bertanya, 'Apakah kamu mencium anak-anakmu?' Mereka (para sahabat) menjawab,
'Ya.' Mereka kembali menjawab, 'Tetapi kami —demi Allah— tidak menciumnya.' Maka Nabi SAW bersabda, 'Aku memiliki apa yang telah Allah hilangkan dari sikap kasih sayang kalian'?" Shahih: Muttafaq 'Alaih.
عَنْ يَعْلَى الْعَامِرِيِّ أَنَّهُ قَالَ جَاءَ الْحَسَنُ وَالْحُسَيْنُ يَسْعَيَانِ إِلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَضَمَّهُمَا إِلَيْهِ وَقَالَ إِنَّ الْوَلَدَ مَبْخَلَةٌ مَجْبَنَةٌ
2972-3733. Dari Ya'la Al 'Amiri bahwa ia berkata, "Hasan dan Husein datang berusaha mencapai Nabi SAW, maka beliau memeluk mereka berdua dan bersabda, 'Sesungguhnya anak
adalah tempat kebakhilan dan kekhawatiran." Shahih: Al Misykat (4291 dan 4692-edisi revisi tahqiq kedua).
عَنْ صَعْصَعَةَ عَمِّ الْأَحْنَفِ قَالَ دَخَلَتْ عَلَى عَائِشَةَ امْرَأَةٌ مَعَهَا ابْنَتَانِ لَهَا فَأَعْطَتْهَا ثَلَاثَ تَمَرَاتٍ فَأَعْطَتْ كُلَّ وَاحِدَةٍ مِنْهُمَا تَمْرَةً ثُمَّ صَدَعَتْ الْبَاقِيَةَ بَيْنَهُمَا قَالَتْ فَأَتَى النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَحَدَّثَتْهُ فَقَالَ مَا عَجَبُكِ لَقَدْ دَخَلَتْ بِهِ الْجَنَّةَ
2973-3735. Dari Sha'sha'ah (paman Al Ahnaf), ia berkata, "Seorang wanita menemui 'Aisyah RA bersamanya dua orang anak perempuan, maka 'Aisyah memberinya tiga butir kurma,
lalu wanita itu memberi masing-masing anaknya sebuah kurma. kemudian ia membelah sisanya untuk kedua anaknya itu." (Perawi berkata), "Maka Nabi SAW datang, lalu 'Aisyah menceritakannya.
Maka beliau bersabda, 'Apa yang membuatmu aneh (dengan sikap wanita itu)? Ia (wanita itu) akan masuk surga (karena tindakannya tersebut)'. " Shahih: At-Ta'liq 'Ala Ibnu Majah.
Muslim meriwayatkan redaksi yang lebih sempurna.
سَمِعْتُ عُقْبَةَ بْنَ عَامِرٍ يَقُولُ سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ مَنْ كَانَ لَهُ ثَلَاثُ بَنَاتٍ فَصَبَرَ عَلَيْهِنَّ وَأَطْعَمَهُنَّ وَسَقَاهُنَّ وَكَسَاهُنَّ مِنْ جِدَتِهِ كُنَّ لَهُ حِجَابًا مِنْ النَّارِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ
2974-3736. Dari Uqbah bin Amir RA ia berkata, "Aku mendengar Rasulullah SAW bersabda, 'Barangsiapa mempunyai tiga orang anak perempuan, lalu ia dapat bersabar dalam mengurusi mereka,
memberi makan, minum dan pakaian kepada mereka dari hasil usaha kerasnya, maka mereka akan menjadi penghalang baginya dari api neraka pada hari Kiamat. " Shahih: Ash-Shahihah (294).
عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَا مِنْ رَجُلٍ تُدْرِكُ لَهُ ابْنَتَانِ فَيُحْسِنُ إِلَيْهِمَا مَا صَحِبَتَاهُ أَوْ صَحِبَهُمَا إِلَّا أَدْخَلَتَاهُ الْجَنَّةَ
2975-3737. Dari Ibnu Abbas RA. ia berkata, "Rasulullah SAW bersabda, 'Tidaklah seorang lelaki memiliki dua orang anak perempuan, lalu ia berbuat baik kepada keduanya,
selama keduanya bersamanya atau ia bersama keduanya, kecuali keduanya akan memasukkannya ke dalam surga." Hasan: Ash-Shahihah (2775).