Larangan Bertelengkup saat Berbaring
عَنْ قَيْسِ بْنِ طِخْفَةَ الْغِفَارِيِّ عَنْ أَبِيهِ قَالَ أَصَابَنِي رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ نَائِمًا فِي الْمَسْجِدِ عَلَى بَطْنِي فَرَكَضَنِي بِرِجْلِهِ وَقَالَ مَا لَكَ وَلِهَذَا النَّوْمِ هَذِهِ نَوْمَةٌ يَكْرَهُهَا اللَّهُ أَوْ يُبْغِضُهَا اللَّهُ
3015-3791. Dari Thikhfah Al Ghifari, ia berkata, "Rasulullah SAW mendapatiku tengah tidur di masjid dengan perutku (telengkup). Maka beliau menendangku (pelan) dengan kakinya seraya bersabda,
'Mengapa kamu tidur seperti itu? Ini adalah cara tidur yang dibenci Allah, atau tidak disukai Allah." Shahih: Al Misykat (4718, 4719 dan 4731 -edisi revisi tahqiq kedua).
عَنْ أَبِي ذَرٍّ قَالَ مَرَّ بِيَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَأَنَا مُضْطَجِعٌ عَلَى بَطْنِي فَرَكَضَنِي بِرِجْلِهِ وَقَالَ يَا جُنَيْدِبُ إِنَّمَا هَذِهِ ضِجْعَةُ أَهْلِ النَّارِ
3016-3792. Dari Abu Dzar RA, ia berkata, "Nabi SAW melintasiku dan aku sedang tidur telungkup di atas perut, maka beliau menendangku (pelan) dengan kakinya, dan bersabda, " Wahai Jundub.
Ini adalah cara berbaringnya penghuni neraka. " Shahih: Lihat hadits sebelumnya.