Masuk Kamar Mandi
عَنْ أَبِي الْمَلِيحِ الْهُذَلِيِّ أَنَّ نِسْوَةً مِنْ أَهَلْ حِمْصَ اسْتَأْذَنَّ عَلَى عَائِشَةَ فَقَالَتْ لَعَلَّكُنَّ مِنْ اللَّوَاتِي يَدْخُلْنَ الْحَمَّامَاتِ سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ أَيُّمَا امْرَأَةٍ وَضَعَتْ ثِيَابَهَا فِي غَيْرِ بَيْتِ زَوْجِهَا فَقَدْ هَتَكَتْ سِتْرَ مَا بَيْنَهَا وَبَيْنَ اللَّهِ
3036-3818. Dari Abu Malih Al Hudzali, bahwa para wanita penduduk Himsh pernah minta izin untuk menemui Aisyah RA, maka ia berkata, "Mungkin kalian adalah kalangan wanita
yang suka masuk ke kamar mandi. Aku mendengar Rasulullah SAW bersabda, 'Wanita manapun yang meletakkan pakaiannya di selain rumah suaminya, maka ia adalah orang yang
telah menghancurkan tirai antara dirinya dan Allah SWT'." Shahih: At-Ta'liq Ar-Raghib (1/90-91), Shahih At-Targhib (164 dan 165), Tamam