Sifat Santun

عَنْ سَهْلِ بْنِ مُعَاذِ بْنِ أَنَسٍ عَنْ أَبِيهِ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ مَنْ كَظَمَ غَيْظًا وَهُوَ قَادِرٌ عَلَى أَنْ يُنْفِذَهُ دَعَاهُ اللَّهُ عَلَى رُءُوسِ الْخَلَائِقِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ حَتَّى يُخَيِّرَهُ فِي أَيِّ الْحُورِ شَاءَ

3394-4261. Dari Mu'adz bin Anas, bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Barangsiapa dapat menahan amarah sedangkan ia mampu melampiaskannya, maka Allah akan memanggilnya di hadapan seluruh

makhluk pada hari Kiamat hingga Dia memberinya (kebebasan) memilih bidadari manapun yang ia inginkan (untuk dipersunting)." Hasan: Ar-Raudh An-Nadhir (481 dan 854), At-Ta'liq Ar-Raghib (3/279).

عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ لِلْأَشَجِّ الْعَصَرِيِّ إِنَّ فِيكَ خَصْلَتَيْنِ يُحِبُّهُمَا اللَّهُ الْحِلْمَ وَالْحَيَاءَ

3395-4263. Dari Ibnu Abbas RA, bahwa Nabi SAW bersabda kepada Asyajj Al Ashari, "Sesungguhnya di dalam dirimu terdapat dua sifat yang dicintai Allah: (yaitu) sikap santun dan malu."

Shahih: Dengan lafadz "al anaat menggantikan lafadz "al hayaa'". Ar-Raudh An-Nadhir (406), Dzilal AUannah (190). Muslim.

عَنْ ابْنِ عُمَرَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَا مِنْ جُرْعَةٍ أَعْظَمُ أَجْرًا عِنْدَ اللَّهِ مِنْ جُرْعَةِ غَيْظٍ كَظَمَهَا عَبْدٌ ابْتِغَاءَ وَجْهِ اللَّهِ

3396-4264. Dari Ibnu Umar RA, ia berkata, "Rasulullah SAW bersabda, 'Tidak ada tegukan yang lebih besar ganjarannya di sisi Allah daripada tegukan amarah yang ditahan oleh seorang hamba

karena mencari keridhaan Allah SWT." Shahih: At-Ta'liq (3/279), Adh-Dha'ifah (1912), Takhrij Al Misykat (5116-edisi revisi tahqiq kedua).