Hari Kebangkitan

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَجُلٌ مِنْ الْيَهُودِ بِسُوقِ الْمَدِينَةِ وَالَّذِي اصْطَفَى مُوسَى عَلَى الْبَشَرِ فَرَفَعَ رَجُلٌ مِنْ الْأَنْصَارِ يَدَهُ فَلَطَمَهُ قَالَ تَقُولُ هَذَا وَفِينَا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَذُكِرَ ذَلِكَ لِرَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ قَالَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ { وَنُفِخَ فِي الصُّورِ فَصَعِقَ مَنْ فِي السَّمَاوَاتِ وَمَنْ فِي الْأَرْضِ إِلَّا مَنْ شَاءَ اللَّهُ ثُمَّ نُفِخَ فِيهِ أُخْرَى فَإِذَا هُمْ قِيَامٌ يَنْظُرُونَ } فَأَكُونُ أَوَّلَ مَنْ رَفَعَ رَأْسَهُ فَإِذَا أَنَا بِمُوسَى آخِذٌ بِقَائِمَةٍ مِنْ قَوَائِمِ الْعَرْشِ فَلَا أَدْرِي أَرَفَعَ رَأْسَهُ قَبْلِي أَوْ كَانَ مِمَّنْ اسْتَثْنَى اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ وَمَنْ قَالَ أَنَا خَيْرٌ مِنْ يُونُسَ بْنِ مَتَّى فَقَدْ كَذَبَ

3467-4350. Dari Abu Hurairah RA, ia berkata, "Seorang lelaki dari kalangan Yahudi saat berada di pasar kota Madinah berkata, 'Demi Dzat Yang telah Menyucikan Musa dari seluruh manusia.'

Maka seorang lelaki dari kalangan Anshar mengangkat tangannya dan menamparnya, ia berkata, 'Kamu (berani) mengatakan ini sementara Rasulullah SAW berada di tengah-tengah kami?'

Maka hal itu diceritakan kepada Rasulullah SAW, beliau pun bersabda, 'Allah SWT berfirman, "Dan ditiuplah sangkakala, maka matilah siapa yang di langit dan di bumi kecuali siapa yang dikehendaki Allah.

Kemudian ditiup sangkakala itu sekali lagi, maka tiba-tiba mereka berdiri menunggu (putusannya masing-masing)." (Qs. Az-Zumar [39]: 68)Aku adalah orang pertama yang mengangkat kepalanya,

maka tiba-tiba kulihat Musa mengambil tiang dari tiang-tiang 'Arsy, aku pun tidak tahu, apakah ia mengangkat kepalanya sebelumku atau termasuk orang yang dikecualikan oleh Allah SWT

Dan barangsiapa mengatakan, "Aku lebih baik dari Yunus bin Mata, " maka (berarti) ia telah berdusta'." Hasan Shahih.

عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عُمَرَ قَالَ سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَهُوَ عَلَى الْمِنْبَرِ يَقُولُ يَأْخُذُ الْجَبَّارُ سَمَاوَاتِهِ وَأَرَضِيهِ بِيَدِهِ وَقَبَضَ يَدَهُ فَجَعَلَ يَقْبِضُهَا وَيَبْسُطُهَا ثُمَّ يَقُولُ أَنَا الْجَبَّارُ أَنَا الْمَلِكُ أَيْنَ الْجَبَّارُونَ أَيْنَ الْمُتَكَبِّرُونَ قَالَ وَيَتَمَايَلُ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَنْ يَمِينِهِ وَعَنْ شِمَالِهِ حَتَّى نَظَرْتُ إِلَى الْمِنْبَرِ يَتَحَرَّكُ مِنْ أَسْفَلِ شَيْءٍ مِنْهُ حَتَّى إِنِّي لَأَقُولُ أَسَاقِطٌ هُوَ بِرَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ

3468-4351. Dari Abdullah bin Umar RA, ia berkata, "Aku mendengar Rasulullah SAW bersabda saat beliau berada di atas mimbar, 'Yang Maha Perkasa akan mengambil langit dan bumi-Nya dengan tangan-Nya —

dan menggenggamkan tangan-Nya, kemudian mengepalkan dan melebarkannya— seraya berfirman, 'Akulah Yang Maha Perkasa, Akulah Raja. Di manakah orang-orang (yang pernah mengaku) perkasa?

Di manakah orang-orang yang sombong'?" Perawi berkata, "Rasulullah SAW menoleh ke kanan dan ke kiri, hingga kulihat mimbar itu tergoyang bawahnya karena sesuatu. Akupun bergumam,

'Apakah ia akan roboh bersama Rasulullah SAW?'" Shahih: Zhilal Al Jannah (546). Muslim meriwayatkan hadits serupa.

قَالَتْ عَائِشَةُ قُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ كَيْفَ يُحْشَرُ النَّاسُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ قَالَ حُفَاةً عُرَاةً قُلْتُ وَالنِّسَاءُ قَالَ وَالنِّسَاءُ قُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ فَمَا يُسْتَحْيَا قَالَ يَا عَائِشَةُ الْأَمْرُ أَهَمُّ مِنْ أَنْ يَنْظُرَ بَعْضُهُمْ إِلَى بَعْضٍ

3469-4352. Dari 'Aisyah RA, ia berkata, "Wahai Rasulullah, bagaimana keadaan manusia saat dikumpulkan pada hari Kiamat?" Beliau menjawab, "Telanjang tanpa pakaian" Aku bertanya,

"Begitu juga kaum wanita?" Beliau menjawab, "Begitu juga kaum perempuan" Aku bertanya, "Wahai Rasulullah, apakah mereka tidak merasa malu?" Beliau menjawab, "Wahai 'Aisyah, keadaan seperti

itu lebih penting daripada saling pandang di antara sesama mereka." Shahih: Muttafaq 'Alaih.

عَنْ ابْنِ عُمَرَ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ { يَوْمَ يَقُومُ النَّاسُ لِرَبِّ الْعَالَمِينَ } قَالَ يَقُومُ أَحَدُهُمْ فِي رَشْحِهِ إِلَى أَنْصَافِ أُذُنَيْهِ

3470-4354. Dari Ibnu Umar RA, dari Nabi SAW, "(Allah berfirman), '...(yaitu) hari (ketika) manusia berdiri menghadap Tuhan semesta alam'." (Qs. Al Muthaffifiin [83]: 6) Beliau bersabda, "Setiap orang

dari mereka akan berdiri dengan keringat yang mencapai kedua telinganya'." Shahih: At-Ta'liq Ar-Raghib (4/195-196). Muttafaq 'Alaih.

عَنْ عَائِشَةَ قَالَتْ سَأَلْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ { يَوْمَ تُبَدَّلُ الْأَرْضُ غَيْرَ الْأَرْضِ وَالسَّمَاوَاتُ } فَأَيْنَ تَكُونُ النَّاسُ يَوْمَئِذٍ قَالَ عَلَى الصِّرَاطِ

3471-4355. Dari 'Aisyah RA, ia berkata, "Aku bertanya kepada Rasulullah SAW tentang firman Allah, '(Yaitu) pada hari ketika bumi diganti dengan bumi yang lain dan (demikian pula) langit.' (Qs. Ibraahiim [14]: 48)

Maka di mana manusia berada pada saat itu?" Beliau menjawab, "Di atas jembatan Shiratul Mustaqim." Shahih: Muslim. (8/127-128).

أَبَا سَعِيدٍ يَقُولُ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ يُوضَعُ الصِّرَاطُ بَيْنَ ظَهْرَانَيْ جَهَنَّمَ عَلَى حَسَكٍ كَحَسَكِ السَّعْدَانِ ثُمَّ يَسْتَجِيزُ النَّاسُ فَنَاجٍ مُسَلَّمٌ وَمَخْدُوجٌ بِهِ ثُمَّ نَاجٍ وَمُحْتَبَسٌ بِهِ وَمَنْكُوسٌ فِيهَا

3472-4356. Dari Abu Sa'id, ia berkata, "Rasulullah SAW bersabda, 'Jembatan Shiratul Mustaqim diletakkan di antara dua tepi api neraka di atas pohon berduri seperti berdurinya pohon Sa'dan.

Kemudian para manusia melintasinya, maka di antara manusia ada yang selamat dengan baik (tidak terluka), ada pula yang selamat dengan luka, kemudian ada yang selamat sedang ia tertahan,

serta ada pula yang selamat dalam keadaan terbalik'." Shahih: Muslim (1/115-117).

عَنْ حَفْصَةَ قَالَتْ قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنِّي لَأَرْجُو أَلَّا يَدْخُلَ النَّارَ أَحَدٌ إِنْ شَاءَ اللَّهُ تَعَالَى مِمَّنْ شَهِدَ بَدْرًا وَالْحُدَيْبِيَةَ قَالَتْ قُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ أَلَيْسَ قَدْ قَالَ اللَّهُ { وَإِنْ مِنْكُمْ إِلَّا وَارِدُهَا كَانَ عَلَى رَبِّكَ حَتْمًا مَقْضِيًّا } قَالَ أَلَمْ تَسْمَعِيهِ يَقُولُ { ثُمَّ نُنَجِّي الَّذِينَ اتَّقَوْا وَنَذَرُ الظَّالِمِينَ فِيهَا جِثِيًّا }

3473-4357. Dari Hafshah RA, ia berkata, "Nabi SAW bersabda, 'Sesungguhnya aku sangat berharap agar dari kalangan orang yang mengikuti perang Badar dan Hudaibiyyah tidaklah ada seorangpun

(dari mereka akan) masuk ke dalam neraka, insyaallah' Hafshah berkata, "Aku bertanya, 'Wahai Rasulullah. Bukankah Allah telah berfirman, 'Dan tidak ada seorangpun daripadamu, melainkan mendatangi neraka itu.

Hal itu bagi Tuhanmu adalah suatu kemestian yang sudah ditetapkan'?" (Qs. Maryam [19]: 71) Beliau bersabda, "Apakah kamu tidak mendengar Allah SWT berfirman, 'Kemudian Kami akan menyelamatkan

orang-orang yang bertakwa dan membiarkan orang-orang yang zhalim di dalam neraka dalam keadaan berlutut'?" (Qs. Maryam [19]: 72) Shahih: Shahih Al-Jami'(2418). Muslim.