Tempat Tidur Keluarga Muhammad SAW
عَنْ عَائِشَةَ قَالَتْ كَانَ ضِجَاعُ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَدَمًا حَشْوُهُ لِيفٌ
3365-4226. Dari Aisyah RA, ia berkata, "Tempat tidur Rasulullah SAW adalah kulit yang berisi serabut." Shahih: Al Mukhtashar Asy-Syama'il Al Muhammadiyyah (282 dan 283), Ash-Shahihah (2103). Muttafaq 'Alaih.
عَنْ عَلِيٍّ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَتَى عَلِيًّا وَفَاطِمَةَ وَهُمَا فِي خَمِيلٍ لَهُمَا وَالْخَمِيلُ الْقَطِيفَةُ الْبَيْضَاءُ مِنْ الصُّوفِ قَدْ كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ جَهَّزَهُمَا بِهَا وَوِسَادَةٍ مَحْشُوَّةٍ إِذْخِرًا وَقِرْبَةٍ
3366-4227. Dari Ali RA, bahwa Rasulullah SAW mendatangi Ali dan Fathimah RA, dan keduanya sedang berada di dalam selimut mereka. Selimutnya terbuat dari bulu dari wol.
Dan Rasulullah SAW yang mempersiapkan keduanya dengan wol itu, serta bantal yang diisi jerami dan tempat minum dari kulit. Shahih: Takhrij Al Ahadits Al Muhkhtarah (442-444).
حَدَّثَنِي عُمَرُ بْنُ الْخَطَّابِ قَالَ دَخَلْتُ عَلَى رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَهُوَ عَلَى حَصِيرٍ قَالَ فَجَلَسْتُ فَإِذَا عَلَيْهِ إِزَارٌ وَلَيْسَ عَلَيْهِ غَيْرُهُ وَإِذَا الْحَصِيرُ قَدْ أَثَّرَ فِي جَنْبهِ وَإِذَا أَنَا بِقَبْضَةٍ مِنْ شَعِيرٍ نَحْوِ الصَّاعِ وَقَرَظٍ فِي نَاحِيَةٍ فِي الْغُرْفَةِ وَإِذَا إِهَابٌ مُعَلَّقٌ فَابْتَدَرَتْ عَيْنَايَ فَقَالَ مَا يُبْكِيكَ يَا ابْنَ الْخَطَّابِ فَقُلْتُ يَا نَبِيَّ اللَّهِ وَمَالِي لَا أَبْكِي وَهَذَا الْحَصِيرُ قَدْ أَثَّرَ فِي جَنْبِكَ وَهَذِهِ خِزَانَتُكَ لَا أَرَى فِيهَا إِلَّا مَا أَرَى وَذَلِكَ كِسْرَى وَقَيْصَرُ فِي الثِّمَارِ وَالْأَنْهَارِ وَأَنْتَ نَبِيُّ اللَّهِ وَصَفْوَتُهُ وَهَذِهِ خِزَانَتُكَ قَالَ يَا ابْنَ الْخَطَّابِ أَلَا تَرْضَى أَنْ تَكُونَ لَنَا الْآخِرَةُ وَلَهُمْ الدُّنْيَا قُلْتُ بَلَى
3367-4228. Dari Umar bin Khatthab RA, ia berkata, "Aku menemui Rasulullah SAW dan beliau sedang berada di atas tikar." Umar berkata, "Lalu aku duduk, maka tiba-tiba (aku dapatkan) beliau hanya
mengenakan sebuah kain, dan tidak ada kain lain selain itu, dan tikar itu telah membuat bekas pada pipinya. Aku juga (melihat) segenggam gandum sekitar satu sha', dan daun pohon untuk menyamak
yang terletak di suatu sisi kamar, serta kulit yang tergantung. Maka kedua mataku pun mengucurkan air mata. Beliau bertanya, 'Apa yang membuatmu menangis, wahai Ibnu Khatthab?' Aku menjawab,
'Wahai Nabi Allah. Bagaimana aku tidak menangis, sementara tikar ini membekas di pipimu. Dan ini, lemarimu yang tidak kulihat di dalamnya kecuali apa yang aku lihat. Sedangkan Kisra (Persia)
dan Kaisar (Romawi) dipenuhi buah-buahan dan sungai-sungai. Engkau adalah Nabi Allah dan pilihan-Nya, dan ini adalah lemarimu!' Beliau menjawab, 'Wahai Ibnu Khatthab, tidakkah kamu ridha
kita mendapatkan Akhirat dan mereka mendapatkan dunia?' Aku menjawab, Tentu'." Hasan: At-Ta'liq Ar-Raghib (4/114). Muttafaq 'Alaih.